Quotient TV Bahas Mafia Tanah, Alvin Lim: Kasus Perdata Berubah Jadi Pidana

- Jurnalis

Jumat, 5 April 2024 - 20:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi

Ilustrasi

BERITA JAKARTA – Proses jual beli merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan masyarakat modern. Akta hukum yang terkait dengan transaksi ini dianggap sebagai landasan yang kokoh untuk melindungi hak dan kewajiban pihak-pihak yang terlibat.

Namun, ketika terjadi dugaan keterangan palsu dalam akta hukum, integritas proses jual beli menjadi terguncang dan implikasinya dapat meluas ke dalam perkara hukum. Inilah sebuah kasus kepemilikan tanah dipinggir Sungai Kahayan di Palangkaraya.

Episode kali ini, dipandu oleh Host Podcast Quotient TV, Alvin Lim, SH, MH yang memperkenalkan kisah yang rumit mengenai kepemilikan tanah dan manipulasi hukum yang telah menjebak beberapa pihak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kisah dimulai dengan Ari Yunus Hendrawan, seorang kuasa hukum yang mewakili Hj. Bachtiar Rachman, pemilik tanah seluas lebih dari 2 hektar dipinggir Sungai.

Tanah tersebut, awalnya disewakan kepada sebuah Perusahaan (PT) dengan kesepakatan sewa selama 11 tahun, namun hanya 2 tahun pembayaran yang diterima Hj. Bachtiar.

Hj. Bachtiar terjerat utang yang cukup banyak hingga memutuskan untuk menjual tanahnya kepada PT tersebut. Namun, setelah urusan Perdata selesai, timbul gugatan atas dugaan keterangan palsu dalam akta jual beli yang melibatkan Hj. Bachtiar.

Menanggapi hal itu, Alvin Lim mengatakan, perjanjian memiliki unsur Pasal 1320 dan 1338 KUHP yakni, objek yang halal, cakap dan sebab yang halal serta adanya kesepakatan.

Baca Juga :  Kuasa Hukum Sebut Saksi Fakta Sudah Berada di Area PN Jakarta Pusat

Alvin menekankan bahwa kata “sepakat” menjadi dasar perikatan Pasal 1338 yang dapat berujung pada Pidana jika melibatkan perbuatan yang terlihat.

Hal ini, kata Alvin, memerlukan penilaian apakah pihak-pihak yang terlibat memenuhi unsur tersebut atau tidak.

Diterangkan Alvin, dalam konteks hukum Pidana, terdapat alat bukti yang mengindikasikan pelanggaran.

“Menurut Pasal 266 KUHP, penegakan hukum jelas menunjukkan bahwa Hj. Bachtiar yang memberikan keterangan tersebut,” ujarnya.

“Pihak pertama Hj. Bachtiar menjamin pihak kedua, karena perjanjian ini menjamin pihak kedua dan ketiga,” jelasnya.

Hj. Bachtiar menjamin bila pihak kedua terkena sengketa, berarti pihak kedua rugi sebagai pihak yang membeli. Sebab, dia mengharapkan jadi miliknya namun digugat orang lain.

“Jadi, dari sisi hukum, jika benar memberikan keterangan palsu, maka bisa dipastikan pelakunya pihak pertama, pihak kedua korban,” tambah Alvin.

Dengan berbagai pertanyaan yang masih menggantung, Quotient TV berusaha untuk menggali lebih dalam dalam episode terbarunya. Bagaimana peristiwa ini dapat berubah dari kasus Perdata menjadi kasus Pidana?

Apa implikasi dari dugaan keterangan palsu dalam proses hukum? Dan siapakah pihak-pihak yang terlibat dalam kasus ini?

Baca Juga :  Dihadapan Jaksa Pengawas, Pelapor Oknum Jaksa AHP Beberkan Pelanggaran KEJ

Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut dan analisis mendalamnya akan disajikan dalam program Quotient TV selanjutnya.

Bergabunglah dengan Quotient TV: Jadilah Narasumber di Podcast Kami!

Quotient TV adalah media online yang menawarkan jasa publikasi berita seputar dunia hukum melalui program podcast.

Quotient TV membuka pintu bagi Anda untuk berpartisipasi dalam pengkajian ulang isu-isu hukum yang penting dan Anda dapat berbicara tanpa filter, tanpa pengecualian.

Kami memberikan panggung kepada semua pihak untuk merobek tirai dan mengungkapkan kebenaran yang tersembunyi.

Bagaimana Anda Dapat Bergabung?

Sangat mudah! Jika Anda memiliki wawasan atau pengalaman dalam bidang hukum dan ingin berkontribusi dalam podcast kami, hubungi hotline kami di: 0811-164-489

Apa yang Anda Dapatkan?

* Platform yang Luas: Jangkauan kami mencakup audiens yang luas, memberikan kesempatan bagi Anda untuk berbagi pandangan Anda dengan banyak orang.

* Pengakuan: Dalam podcast Quontient TV, Anda akan menemukan ruang untuk bersuara tanpa dibatasi, di mana pengalaman Anda dihargai dan pandangan Anda diakui.

* Berbagi Pengetahuan: Berkontribusi dalam diskusi bersama Alvin Lim membuka peluang untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman Anda dengan profesional.

Jadi jangan ragu untuk bergabung dengan kami dan menjadi bagian dari diskusi yang penting tentang hukum! #QuotientTV #HukumYangSebenarnya #MengungkapKebenaran.

Pewarta: Indra

Berita Terkait

Dihadapan Jaksa Pengawas, Pelapor Oknum Jaksa AHP Beberkan Pelanggaran KEJ
Rugikan Negara Rp27 Miliar, Kejati Sumsel Tahan Tersangka Korupsi Jakom
Kuasa Hukum Sebut Saksi Fakta Sudah Berada di Area PN Jakarta Pusat
Kejati Sumsel Tahap Duakan Kasus Korupsi Yayasan Batanghari 9 ke Penuntut Umum
Kejati DKI Tahan Mantan Dir Investasi dan Pengelolaan Dapen PT. BA
Penyidik Pidsus Kejati DKI Tahan 4 Tersangka Pengelola Dana Dapen PT. BA
Buron 7 Tahun Terpidana Perpajakan Berhasil Ditangkap Satgas SIRI Kejagung
Disparitas Sidang Korupsi dan Sandal Jepit
Berita ini 47 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 27 April 2024 - 15:16 WIB

Polres Kabupaten Bekasi Diminta Respon Laporan Polisi Korban Asusila

Sabtu, 27 April 2024 - 12:43 WIB

47 Hari, Polres Kabupaten Bekasi Belum Juga Bekuk Guru Ngaji Pelaku Asusila   

Jumat, 19 April 2024 - 13:04 WIB

Pelaku Pemalsu Plat Dinas TNI Ditangkap di Pondok Kelapa Jakarta Timur

Jumat, 5 April 2024 - 10:54 WIB

Polda Jateng Bersama Bea & Cukai Gerbek Rumah Produksi Narkoba

Rabu, 27 Maret 2024 - 11:45 WIB

LQ Menduga Ada Keterkaitan Sentratama Investasi Berjangka Dengan Sentratama Investment Future

Rabu, 20 Maret 2024 - 16:19 WIB

Ditresnarkoba Polda Jateng Musnahkan 47,8 Kg dan 34.743 Pil Ekstasi

Selasa, 19 Maret 2024 - 14:36 WIB

Lapas Semarang Gagalkan Penyelundupan Narkotika Melalui Kunjungan

Jumat, 1 Maret 2024 - 11:34 WIB

2 Bulan Buron, Penipu Jual Beli Bibit Lobster Dibekuk Polres Jepara

Berita Terbaru