BERITA BEKASI – Untuk melestarikan cagar budaya dan prasasti, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Obon Tabroni, meresmikan musium Kampung Prasasti Tarumanagara di Desa Sukatenang, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Dengan suasana alam nan asri disaung bambu pinggir Kali Piket, sejumlah laki – laki berpakain pangsi bersongkok hitam, berselendangkan kain menyambut kedatangan Anggota DPR RI, dilingkungan sekolah alam prasasti, Desa Sukawangi, Kabupaten Bekasi.
Obon Tabroni menceritakan, beberapa tahun yang lalu, ia pernah berkunjung ke pasar emas kerumah almarhum Baba Sakih, Desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Banyak benda – benda yang mempunyai nilai sejarah bergeletakan di mana – mana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Rumah Kong Sakih yang memang tempat dikumpulkannya benda-benda cagar budaya yang kemudian disebut Tinggalan Buni,” ungkap kang Obon, Minggu (16/8/2020).
Sayangnya, sambung Obon, saat ini Tinggalan Buni belum mendapat perhatian dan perlakuan maksimal Pemerintah Kabupaten Bekasi.
“Saya prihatin mengapa peninggalan cagar Budaya itu tidak diperlakukan secara maksimal,” ucap Obon.
Sementara itu, seorang Sejarahwan DR. Andi Sopandi, mengatakan, museum menjadi hal penting dalam konteks penegasan Bekasi sebagai pusat peradaban.
“Saya percaya dan yakin, Bekasi merupakan awal pusat peradabanJakarta,” singkat Andi.
Tidak hanya itu, Founder Sekolah Alam Prasasti sekaligus penggagas Museum Kampung Prasasti Tarumanegara, Komarudin Ibnu Mikam mengungkapkan, tujuan dari museum ini melayani masyarakat, dan terbuka untuk umum.
“Tugas museum adalah memperoleh, merawat, menghubungkan dan memamerkan artefak-artefak perihal jati diri manusia, lingkungan untuk tujuan-tujuan studi, pendidikan, dan rekreasi,” jelasnya.
Sekolah Alam Prasasti, lanjut Komarudin, bisa jadi satu-satunya sekolah alam yang memiliki sarana musium.
“Saya berharap, musium Prasasti Tarumanagara didedikasikan sebagai ruang untuk mengenal sejarah, budaya, sastra dan masa lalu,” pungkasnya.
Untuk diketahui, acara pentas seni dan budaya selain siswa-siswa Sekolah Alam Prasasti ada juga Duta Budaya dari Original Rekor Indonesia dari Sanggar Jingga, Pebayura. (Usan)