Penderita Kanker Warga Kabupaten Bekasi Harapkan Pemerintah Buat Rumah Singgah

- Jurnalis

Minggu, 23 Juni 2024 - 08:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Mulyadi Effendi

Foto: Mulyadi Effendi

BERITA JAKARTA – Pasien penderita kangker yang kini tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan (RSUPP) Rawangun Jakarta Timur asal Kecamatan Kedung Waringin mengharapkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, membuat Rumah Singgah.

Hal itu, diungkapkan Mulyadi Effendi yang akrab disapa Mul Coker (44) suami dari DNE pasien penderita kanker serviks stadium 4 yang sedang menjalani tahapan pengobatan di RSUP Persahabatan, Jakarta Timur.

“Selain dapat meringankan beban ekonomi kelurga pasien, keberadaan Rumah Singgah juga mampu memberikan pengaruh positif pada proses penyembuhan bagi penderita kanker,” kata Mulyadi, Minggu (23/6/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lebih jauh, Mulyadi Effendi yang juga menjabat sebagai Pemimpin Redaksi (Pimred) Media Online Matafakta.com ini mengatakan, keberadaan Rumah Singgah bisa menghadirkan interaksi sosial antar penderita kanker.

“Interaksi ini akan memberikan sebuah dukungan psikis. Cukup banyak warga Kabupaten Bekasi penderita kanker yang menjalani proses penyembuhan yang harus bulak balik ke RSUP Persahabatan di Jakarta Timur,” tutur Mulyadi.

Baca Juga :  Pakar: Pemain Judi Online Adalah Pelaku Kejahatan Bukan Korban Judol

Penangan kanker serviks yang diderita istrinya membutuhkan proses panjang sehingga membutuhkan biaya operasional yang cukup tinggi, karena harus bulak balik ke RSUP Persahabatan, meskipun biaya pengobatan telah ditanggung Pemerintah Daerah melalui BPJS Kesehatan.

“Setelah mendapatkan rujukan penanganan kangker dari RSUD Kabupaten Bekasi pada bulan April 2024 lalu, istri saya langsung mendapatkan penanganan yang itensif dari tim dokter spesialis kanker serviks RSUP Persahabatan Jakarta,” terangnya.

Saat ini, lanjut Mulyadi istrinya tengah menjalani sistem pengobatan rawat jalan tahapan sinar laser (radiasi) yang ke 2 terhadap sel kangkernya, namun saat hendak di kemoterapi pada tahapan sinar laser tahap ke 3 kondisi istri kembali melemah.

“Karena hemoglobin turun sehingga harus kembali di transfusi darah yang ke 4 kali, hal tersebut terjadi akibat kelelahan bulak balik dari Rumah di Kedung Waringin Kabupaten Bekasi ke RS Persahabatan Jakarta Timur,” kata Mulyadi.

“Akhirnya, jadi terhambat proses penyinaran sel kanker yang sudah dijadwalkan oleh tim dokter instalasi radioterapi RSUP Persahabatan yang jumblahnya sebanyak 25 hari berturut-turut,” tambahnya.

Baca Juga :  Apa Kabar Kasus TPPU Panji Gumilang?

Dengan keterbatasan keuangan ia mencoba mencari Rumah Singgah sementara disekitaran RSUP Persahabatan namun yang ada hanya rumah kos-kosan dengan harga sewa Rp1,7 juta hingga Rp2 juta perbulannya untuk kapasitas 2 orang perkamarnya.

“Demi mengikuti proses sinar laser yang masih 23 kali lagi meskipun hanya memilki sisa uang Rp2,3 juta saya menyewa kamar kos untuk singgah Rp2 juta rupiah itupun hanya tinggal 2 kamar stok yang ada. Ketimbang resiko bulak balik lagi,” ujarnya

Untuk itu, Mulyadi berharap kepada Pemerintah Daerah, Pemerintah Provinsi, Pemeritah Pusat dan Anggota DPR RI bisa mencarikan solusi agar dibuat Rumah Singgah disekitaran RSUP Persahabatan Jakarta Timur.

“Rumah Singgah ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat kecil mengingat biaya operasional untuk mengurus keluarga yang sakit juga tidak sedikit meski biaya pengobatan sudah ditanggung Pemerintah,” pungkas Mulyadi. (Indra)

Berita Terkait

Dalam Lapas Cipinang, Pelaku Melalui Medsos Peras Orang Tua Korban  
Ini Kata Praktisi Hukum Soal Senpi Tak Dimusnahkan Kejari Jakut
Apa Kabar Kasus TPPU Panji Gumilang?
LQ Indonesia Law Firm Minta Ketua MA Tolak PK Juni Indria
Jatuhkan Citra Bank Mandiri, LAKSI: Desak Copot Alexandra Askandar
Warga Cianjur Korban Mafia Hukum Sambangi Kantor AHY
Kasus Vina Cirebon Vs Jessica Bukti Penegakan Hukum Sudah Rusak
Langgar Kode Etik, BK DPD-RI Diminta Berikan Sangsi Tegas LaNyalla
Berita ini 36 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 28 Juni 2024 - 18:46 WIB

Diundang Pj Walikota Bekasi, Dirut PT. MSA Mangkir Temui Para Vendor

Kamis, 27 Juni 2024 - 23:25 WIB

Delvin Chaniago: Kota Bekasi Kehilangan Potensi Retrebusi On Street Parking

Kamis, 27 Juni 2024 - 15:21 WIB

JNW: Kota Bekasi Butuh Pemimpin Cerdas, Bukan Cerdik Bermedsos   

Kamis, 27 Juni 2024 - 07:13 WIB

Pengurus PWI Bekasi Raya Periode 2024-2027 Dilantik

Selasa, 25 Juni 2024 - 07:28 WIB

Kejari Kabupaten Bekasi Diminta Tangkap Mantan Dirut Perumda Tirta Bhagasasi

Selasa, 25 Juni 2024 - 00:47 WIB

Tanpa Izin, Pembuat Lukisan Wajah Arnaen Bakal Tempuh Jalur Hukum

Senin, 24 Juni 2024 - 11:00 WIB

Waduh…!!!, Perusahaan Daftar Hitam UI Menangkan Lelang di Kota Bekasi 

Senin, 24 Juni 2024 - 09:54 WIB

Ini Kata Delvin Chaniago Soal Rencana Penyuluhan Petugas Damkar Kota Bekasi

Berita Terbaru

Foto: Alexius Tantrajaya

Berita Utama

Ini Kata Praktisi Hukum Soal Senpi Tak Dimusnahkan Kejari Jakut

Sabtu, 29 Jun 2024 - 12:55 WIB

Foto; Pj Walikota Bekasi Raden Gani Muhamad Dengan Para Vendor Proyek Pasar Jatiasih Kota Bekasi

Seputar Bekasi

Diundang Pj Walikota Bekasi, Dirut PT. MSA Mangkir Temui Para Vendor

Jumat, 28 Jun 2024 - 18:46 WIB

Daftar Pemusnahan Barang Bukti

Megapolitan

Berkas Perkara Kepemilikan Enam Senpi Ilegal Disoal Publik

Jumat, 28 Jun 2024 - 17:11 WIB

Foto: Pimpinan Ponpes Al-Zaitun, Panji Gumilang

Berita Utama

Apa Kabar Kasus TPPU Panji Gumilang?

Jumat, 28 Jun 2024 - 16:50 WIB