BERITA KARAWANG – Selain kota pangkal perjuangan ada banyak tempat wisata alam di Kabupaten Karawang. Salah satunya, “Curug Santri” yang terletak di sebelah utara Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Namun, keindahan alam menuju Curug Santri tidak selebar jalan menuju Curug Cigentis yang berdekatan Curug Santri.
Bahkan, sulitnya jalan setapak menuju Curug Santri, kebanyakan wisatawan hanya sampai pemandian di aliran sungai Curug tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kalau dari sini Curug Santri ada sebelah timur, Curug Cigentis sebelah utara. Nah, sebelah barat Gunung Sangga Buana,” kata Diah warga setempat saat berbincang dengan Matafakta.com, Minggu (27/3/2022).
Sebagai warga setempat, Desa Mekar Buana, Kecamatan Tegal Waru, Kabupaten Karawang, Diah (48) membeberkan asal mula keberadaan Curug Santri yang berdekatan dari tempat kelahiranya.
Diah berkisah, ada sepasang santri yang bermalam di hutan atas gunung itu, Entah tahun berapa waktu itu, warga setempat curiga dengan sepasang santri yang bermalam di hutan atas gunung.
“Warga curiga sepasang santri itu berbuat jinah, lalu warga mencari sepasang santri itu. Untuk apa bermalam berdua dihutan, jangan – jangan berjinah di hutan,” cerita Diah sambil memandang Gunung sebelah timur.
Lanjut Diah, sepasang santri pun diadaili, dihakimi warga didalam hutan. Namun, santri itu pun membela diri dan tidak terima kalau dirinya dituduh telah berbuat jinah di hutan.
“Potong saya, kalau benar saya berjinah dihutan darah saya akan berwarna merah, tetapi kalau saya tidak berjinah darah saya berwarna putih,” kata Diah meniru cerita itu.
Warga pun, lanjut Diah, memotong sepasang santri tersebut. Sontak, warga terkejut sepasang santri meninggal dan mengeluarkan darah berwarna putih.
Sepasang santri pun dimakamkan warga setempat di tembok batu dihutan dan seketika tembok batu itu mengeluarkan air yang sekarang ini disebut dengan Curug Santri.
“Setiap malam sampai sekarang, kadang di Curug Santri itu sekitar pukul 01.30 – 03.00 WIB mendekati subuh sering terdengar suara orang mengaji bahkan seperti ada suara orang yang sholat,” pungkas Diah yang mengaku pernah mendengar suara di Curug Santri itu. (Usan)