RSUP dr. Kariadi Gelar Simulasi Penanggulangan Pasien Corona

- Jurnalis

Kamis, 30 Januari 2020 - 15:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BERITA SEMARANG – Dalam meningkatkan kewaspadaan dan memperkecil angka kematian jika ada pasien corona virus, RSUP dr. Kariadi Semarang menggelar simulasi penanggulangan virus corona yang dilaksanakan di RSUP Kariadi Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (30/1/2020).

Dalam kegiatan simulasi diikuti dari seluruh rumah sakit yang ada di Semarang, baik negeri maupun swasta.

Direktur Medik dan Keperawatan, dr. Agoes Oerip Poerwoko SpOG (K), MARS menyampaikan, simulasi tersebut dilakukan jika kemungkinan adanya pasien yang terkena virus corona yang saat ini sudah sampai Singapore dan Malaysia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kita harus siap jika ada pasien yang terindikasi,” katanya.

Baca Juga :  Kejari Pulau Taliabu Maluku Utara Tempati Kantor Baru

Menurutnya, kegiatan simulasi ini merupakan kegiatan rutin yang setiap tahun selalu dilakukan, yakni simulasi penyakit terhadap inveksi, simulasi kebakaran dan simulasi bencana.

Dijelaskan, dalam skenario disimulasikan bahwa ada dua sumber yang datang terkena virus corona. Sumber pertama datang dari rumah sakit dan Puskesmas yang kemudian dirujuk ke RSUP dr. Kariadi dan yang kedua dari Bandara.

“Sesampai di RSUP Kariadi, pasien-pasien tersebut langsung dibawa ke ruang isolasi, namun karena di Kariadi saat ini ruang isolasinya hanya bisa menampung 3 pasien, jadi assesmen ada yang dilakukan di ruang isolasi IGD dan dalam ambulance,” ungkapnya.

“Tadi juga disimulasikan ada yang harus dibawa ke ICU, ada yang stabil, bahkan ada yang meninggal,” tambahnya.

Baca Juga :  Kejari Pulau Taliabu Maluku Utara Tempati Kantor Baru

Sementara, dr. Uva Utomo, spesialis forensik dan Ketua Tim Penanggulangan Bencana menambahkan, untuk pasien yang meninggal karena corona virus harus terhindar kontak dari orang sehat.

“Saat pemulasaraan harus dilakukan dengan sangat hati-hati, dikhawatirkan penularan dari airborne atau cairan, kemudian jenazah dibungkus dengan plastik 2 hingga 3 lembar,” ujarnya.

Setelah dilakukan pemulasaraan, tidak boleh dibuka lagi. Dan setelah 4 jam harus dimakamkan.

Dalam kegiatan simulasi di RSUP dr. Kariadi tersebut disimulasikan mulai pasien datang dengan Ambulance, kemudian pasien langsung dibawa ke ruang isolasi, ada yang harus dibawa ke ICU, hingga ada yang meninggal. (Nining)

Biro Semarang

Berita Terkait

Kejari Pulau Taliabu Maluku Utara Tempati Kantor Baru
Fora 2024, DPP Inkindo Jateng Hadirkan Forjakon Kabupaten Semarang
Inkindo Jateng Gandeng APH Bahas Persoalan Hukum dan Pencegahan
Babinsa Kodim 0802 Ponorogo Peduli Warga Kesulitan Air Bersih
Kembali Terpilih, Widodo Diarak Sedulur Vespa dan Warok e Panther Ponorogo
Tim PKM RSH STIE Dwimulya Teliti Debus Identitas Jawara Banten
Kejari Blitar Kawal Proyek Rawat Inap RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Hingga Selesai
KKM UNIBA 63 Gelar Pelatihan Tata Kelola Pemdes Berbasis Digital
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 3 Oktober 2024 - 19:13 WIB

Kejari Pulau Taliabu Maluku Utara Tempati Kantor Baru

Selasa, 1 Oktober 2024 - 23:16 WIB

Fora 2024, DPP Inkindo Jateng Hadirkan Forjakon Kabupaten Semarang

Kamis, 26 September 2024 - 23:43 WIB

Inkindo Jateng Gandeng APH Bahas Persoalan Hukum dan Pencegahan

Rabu, 4 September 2024 - 18:59 WIB

Babinsa Kodim 0802 Ponorogo Peduli Warga Kesulitan Air Bersih

Senin, 2 September 2024 - 10:16 WIB

Kembali Terpilih, Widodo Diarak Sedulur Vespa dan Warok e Panther Ponorogo

Berita Terbaru

Foto: Robert Bonosusatya

Berita Utama

Robert Bonosusatya Dalam Perkara Korupsi PT. Timah Tbk

Rabu, 9 Okt 2024 - 23:19 WIB

Ilustrasi

Berita Ekonomi

Global Financial Quotient Fund Indonesia

Rabu, 9 Okt 2024 - 22:04 WIB

Foto Kantor Desa Sumberjaya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat

Uncategorized

Dana Desa Cair Tanpa Token, DPMD Kabupaten Bekasi Langgar Aturan

Rabu, 9 Okt 2024 - 17:10 WIB