Samuel F Silaen: Pertimbangan Prabowo Terima Jadi Menteri Jokowi

- Jurnalis

Senin, 4 Januari 2021 - 15:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BERITA JAKARTA – Beberapa kali maju sebagai Calon Presiden (Capres) maupun sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) sedikit banyak mempengaruhi perasaan yang begitu mendalam dari sebuah perjalanan karir politik, Prabowo Subianto (PS) setelah berkali kali dia mencoba peruntungan menuju RI-1 maupun RI-2 namun gagal.

“Ada trauma atau kejenuhan dan batas akhir tingkat kepercayaan yang dimiliki oleh setiap orang ketika perjalanan karir politik seolah mentok itulah yang dirasakan oleh PS didalam menapaki tangga karir politik setelah dipecat dari dinas kemiliterannya. Hal itu, lumrah terjadi pada manusia yang normal, ini soal faktor x keputusan sang ilahi,” kata pengamat politik Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana), Samuel F. Silaen kepada Matafakta.com, Senin (4/1/2021).

Dikatakan Silaen, bukan PS tidak berusaha namun kenyataannya memang belum berhasil, itulah sebuah pelajaran berharga yang dirasakan oleh setiap orang ketika perjalanan menuju puncak karirnya mentok, bicara daya tahan tubuh manusia ada batasnya. Bila tak kuat bisa stress ringan atau stroke ringan dan lain-lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Tawaran Menteri yang menghampiri PS sebagai obat sekaligus kompromi politik diberikan Presiden Jokowi kepada PS sedikit banyak dapat mengobati rasa kepedihan akibat kekalahan yang berulang kali dia rasakan. Jadi setiap keputusan pasti ada konsekuensinya, termasuk keputusan PS menerima ajakan Jokowi menjadi pembantunya,” ungkap Silaen.

Menurut Silaen, setiap orang bisa berpangkat jenderal tapi tidak semua jenderal bisa jadi panglima, kecuali sebuah garis tangan seseorang, mungkin itu jugalah pertimbangan terakhir PS dan nasehat keluarga serta rekan sejawatnya, kenapa dia mau jadi Menteri. Prabowo tahu akibatnya ketika dia menerima jadi Menteri, dihujat dan dilecehkan oleh pendukungnya yang selama ini mendukung PS.

“Pertarungan politik antara strategi dan takdir illahi itu lumrah, semua orang bisa sama-sama berjuang, tapi tidak lantas semua orang jadi pemenang secara bersamaan, dalam kompetisi ada kalah dan menang. Sejauh ini pamor PS berada dititik terendah dimata para pendukung fanatiknya. Yang jelas sekarang pendukung Jokowi lah yang berubah menjadi pendukung PS ada sekitar 10-20 persen,” tebak Silaen.

Selebihnya, sambung Silaen, pendukung Jokowi masih wait and see tentu banyak faktor yang mempengaruhi kenapa wait and see, karena menunggu keputusan partai politik yang jadi pengusung Jokowi maju sebagai Capres. Ini bagian dari loyalitas ke Partai.

Silaen melihat pertarungan politik kontestasi 2024 akan terjadi head to head antara Capres militer dan pengusaha atau keduanya nge-blended (perpaduan), militer non militer sebenarnya tidak terlalu masalah. Selanjutnya bicara kekuatan kapital yang akan menjadi faktor penentu, siapa yang akan maju atau didukung oleh Partai politik.

Pertanyaan public, tambah Silaen, sederhana apakah Ketum Gerindra PS akan kembali maju atau tidak? Persoalan ini akan dijawab oleh PS the last minute, tentu akan banyak yang jadi pertimbangannya ketika dia akan kembali maju sebagai Capres.

“PS kalau maju lagi berpikir keras agar tidak kembali kalah, kalau sampai kalah lagi, ini namanya gol bunuh diri sekaligus mimpi buruk yang panjang buat Menhan, perlu diketahui bahwa ‘musuh’ terbesar PS sekarang adalah pendukungnya sendiri yang merasa kecewa berat atas sikap politiknya setelah masuk kedalam kabinet rivalnya,” pungkas Silaen. (Indra)

Berita Terkait

Setelah Pemilu 2024 Apakah Akan Banyak Caleg Yang Masuk Rumah Sakit Jiwa?
Didukung 7 RT, Ketua RW024 Perum VGH Sahid Sutomo Lanjut Genapi 5 Tahun
Pengawasan Model Kerjasama Komisi Yudisial, Kepolisian dan KPK
Wow…!!!, Setahun Penyidikan di Kejati DKI Belum Ada Tersangka Korupsi?
Pesta Narkoba, Kepala UPTD Pajak dan Retrebusi Kota Bekasi Diciduk Polisi
Sampai Bubar, Pemain Persipasi Kota Bekasi TC Lembang Belum Terima Transport
Pakar Hukum Dorong Kasus Bos Kalpataru Sawit Plantation Terapkan Pasal TPPU
HDCI Berikan Bantuan Korban Erupsi Gunung Semeru
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 14 Desember 2023 - 15:31 WIB

Setelah Pemilu 2024 Apakah Akan Banyak Caleg Yang Masuk Rumah Sakit Jiwa?

Senin, 9 Oktober 2023 - 16:10 WIB

Didukung 7 RT, Ketua RW024 Perum VGH Sahid Sutomo Lanjut Genapi 5 Tahun

Minggu, 6 Agustus 2023 - 13:49 WIB

Pengawasan Model Kerjasama Komisi Yudisial, Kepolisian dan KPK

Senin, 17 April 2023 - 21:30 WIB

Wow…!!!, Setahun Penyidikan di Kejati DKI Belum Ada Tersangka Korupsi?

Senin, 17 April 2023 - 15:13 WIB

Pesta Narkoba, Kepala UPTD Pajak dan Retrebusi Kota Bekasi Diciduk Polisi

Berita Terbaru

Foto: Saat Petugas Kepolisian Melakukan Olah TKP di Lokasi Kejadian di Depan Gedung PWI Bekasi Raya

Seputar Bekasi

Ini kata Terduga Pelaku Penganiaya Wartawan di Depan Gedung PWI Bekasi

Sabtu, 23 Nov 2024 - 14:49 WIB

Foto: Saat Investigasi ke Kantor PT. PSP Pemenang Proyek Rp950 Miliar Kejaksaan Agung

Berita Utama

Membongkar Dugaan Korupsi Alat Intelijen di Kejaksaan Agung

Jumat, 22 Nov 2024 - 22:49 WIB

Kejaksaan Negeri Blitar

Hukum

Kejari Blitar Terapkan Keadilan Restoratif

Jumat, 22 Nov 2024 - 21:04 WIB