BERITA JAKARTA – Ketua Jaringan Nusantara Watch (JNW), Indra Sukma dalam waktu dekat bakal melaporkan dugaan korupsi tender proyek pengadaan alat Intelejen ratusan miliar ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pasalnya, kata Indra, hingga saat ini belum ada perhatian serius terkait dugaan korupsi yang terjadi dalam tender pengadaan proyek ratusan miliar pada Direktorat Jaksa Agung Muda Bidang Intelejen (JAM-Intel) Kejagung tersebut.
“Disamping Komisi III DPR-RI yang katanya akan membawa persoalan tersebut ke RDP kita juga JNW akan memasukan laporan ke KPK agar menjadi terang duduk persoalannya,” ujar Indra, Kamis (2/1/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam laporan, sambung Indra, pihaknya akan melampirkan beberapa daftar detail paket proyek tahun 2024 beserta nilai dan kode RUP juga beberapa foto kondisi kantor rekanan juga profil latarbelakang masing-masing rekanan pemenang tender.
“Biar nanti pihak KPK yang menela’ah sendiri apakah memang ketiga perusahaan itu yakni, PT. MSE, PT. PSP dan PT. ABS sudah sesuai atau layak memenangkan tander ratusan miliar proyek Intelejen di Kejagung tersebut,” jelasnya.
Mengingat, lanjut Indra, dugaan korupsi pengadaan alat Intelijen pada Direktorat Jaksa Agung Muda Intelijen sebesar Rp950 miliar itu, sudah menjadi konsumsi public. Terlebih lagi proyek tersebut berada di Markas Pusat Korps Adhyaksa.
“Kalau benar latarbelakang ketiga perusahaan pemenang tender proyek ratusan miliar yakni, PT. MSE, PT. PSP dan PT. ABS merupakan persoalan serius yang harus segera diusut tuntas, karena bukan pada bidangnya, sehingga patut dicurgai,” ujarnya.
Misalnya, lanjut Indra lagi, PT. SME dengan latarbelakang kegiatannya mirip Toserba alias Toko Serba ada mulai dari pasta gigi, jasa cleaning servis, peralatan rumah tangga, fotografi, periklanan, bengkel mobil, kehumasan dan lain-lain.
“Inikan lelucon yang ngak lucu bagi perusahaan pemenang tender pengadaan peralatan informasi dengan peralatan Kontra Penyadapan Radio Frekuensi Tahun Anggaran 2024 senilai Rp200 miliar. Kan ngak ada kompetensi khusus untuk itu,” sindirnya.
Selanjutnya, PT. ABS yang kegiatannya mulai dari jual beli mobil bekas, reparasi mobil serta suku cadang, aksesoris mobil, event organizer (EO), periklanan, kehumasan fotografi dan masih banyak lagi bidang usaha yang digeluti PT. ABS.
“PT. ABS ini adalah pemenang tender Bidang Teknologi Pengamanan Kantor Kejaksaan Agung RI dianggaran yang sama tahun 2024 senilai Rp250 miliar. Ini juga apa iya perusahaan mokas memiliki kompetensi untuk pengadaan sekelas itu,” tanyanya.
Terakhir, tambah Indra lagi, PT. PSP pemenang lelang tender Pengadaan Peralatan Keamanan dan Investigasi Digital untuk Pengamanan dan Analisis Forensik sebesar Rp199,8 miliar tahun 2024 pada Badiklat Kejaksaan RI.
“Berkantor di Belleza Permata Hijau, Jakarta Selatan ini jelas, tidak memfokuskan pada bisnis informasi telekomunikasi melainkan menyewakan mobil, truk, bus dan sejenisnya. Ini hal serius yang segera diusut,” pungkasnya. (Tim)