BERITA BEKASI – Jelang lebaran, menjadi berkah usaha tahunan warga Kampung Bulak Kunyit, Desa Muktiwari, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pembuat kue kering rengginang.
Sayangnya, harga bahan pokok diantaranya beras ketan dan minyak goreng mempengaruhi usaha rumahan pembuat kue kering, merosot produksinya dari tahun sebelumnya.
Nusin (52) pembuat kue kering tahunan ini mengaku, ditahun ini membuat kue kering seperti, Rengginang, teng – teng, kue picis atau kue duit ini merosot produksinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kalau tahun kemarin buat kue rengginang habis 1 ton beras ketan, kalau sekarang baru habis 7 kuintal setengah dan itu juga belum habis kue rengginangnya,” katanya saat ditemui Matafakta.com, Minggu (17/4/2022).
Dia juga katakan usaha rumahan membuat kue rengginang ini dikarenakan harga minyak goreng naik. Bahkan, bahan pokok membuat kue rengginang seperti beras ketan, terasi dan garam itu juga harganya ikut naik.
“Harga minyak goreng kan harga lagi naik udah naik langka lagi, mungkin yang beli mikir kalih biasa beli 10 bungkus kue, karena minyak goreng naik dia beli 5 bungkus karenakan yang beli juga memikirkan beli minyak goreng buat goreng rengginang,” ujarnya.
Sekarang ini, sambung Nusin, harga beras ketan untuk membuat kue rengginang Rp1.400 ribu belum lagi di tambah harga trasi dan garamnya.
Namun begitu, dia bersama istri membuat kue kering rengginang untuk mengisi langanan tahunan untuk lebaran mulai dari jam 01 sampai 05 WIB dan pagi harinya dijemur kue tersebut.
“Langganan saya dar Bantar Gebang, Tambun, Cibitung belum lagi yang ambil kuenya sedikit sedikit,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, Nusin juga mengungkapkan, setiap tahunya warga Kampung Bulak Kunyit, Desa Muktiwari mayoritas warganya pembuat kue Rengginang, bahkan kampung Bulak Kunyit banyak orang bilang Kampung Rengginang.
Kalau harga, lanjut Nusin, kue rengginang di Kampung Bulak Kunyit dari perapatan biluk kanan sampai Masjid ujung Kampung Bulak Kunyit, kompak harganya.
Kalau pembeli, tambah Nusin, untuk di jual lagi harga kue rengginang Rp17.000, isi 20 pcs, kalau harga opak di jual perkilo, Rp35.000, kalau kue teng-teng Rp55. 000 karenakan yang mahal toplesnya.
“Itu harga bagi pembeli yang datang ke kampung Bulak Kunyit, ya kalau untuk dia jual lagi itu tinggal dia yang jual. Untuk membuat kue kering di Kampung sini itu biasanya kompak seminggu sebelum hari lebaran,” pungkasnya. (Usan)