BERITA JAKARTA – Ada banyak figur yang hendak maju atau didorong untuk memimpin mantan daerah Ibukota Jakarta pasca sudah tidak lagi menjadi Ibukota Republik Indonesia yang sudah dipindahkan ke Kalimantan.
Lantas siapa sosok yang diinginkan warga Jakarta untuk memimpin mantan Ibukota Jakarta?. Hal ini dilontarkan pengamat politik Samuel F Silaen, ketika berbincang ringan dengan Matafakta.com, Jumat (26/4/2024).
“Pertanyaan ini simpel tapi jawabnya penuh lika-liku sebab penuh dengan keinginan baik dari kelas bawah sampai kelas atas,” terang Silaen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Silaen, tidak cukup hanya keinginan warga kelas bawah, tapi semua kelas harus diperhatikan secara seksama agar menemukan keseimbangan.
“Orang yang diinginkan warga Jakarta tidak lantas seirama dengan kepentingan kaum elite,” ucap Silaen.
Untuk menjawab pertanyaan warga Jakarta, siapa bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ) masih dalam penggodokan politik para pemimpin partai politik, siapa saja yang laku atau layak jual?..
“Artinya, mempertemukan layak jual dengan dukungan pemodal yang notabene merupakan darahnya agar menang, walaupun tidak mutlak,” beber Alumni Lemhanas Pemuda 2009 itu.
Selain figurnya bagus, tapi tetap butuh bantuan ‘bensin dan oli’ untuk pergerakan dalam rangka membumikan atau mensosialisasikan program yang dimiliki oleh sosok pemimpin yang hendak ‘dijual’ ke warga Jakarta itu apa?
“Meskipun itu terkesan hanya gimik-gimik, tapi tetap perlu dilakukan oleh calon yang hendak berlaga dimedan Pilkada DKJ yang akan datang,” kelakar Silaen bacanda.
Artinya, lanjut Silaen, kalau mau menang itu yang tabu dibicarakan diatas meja harus dikesampingkan dulu jauh-jauh, karena kalau tidak maka kalah. Sebab contoh nyata sudah ada yaitu Pilpres 2024 yang barusan digelar.
Masih kata Silaen, sematan publik dulu sebagai pelanggar HAM saja bisa menang, bila dikupas tentu alasan dan pernak-pernik bisa satu buku.
“Jadi figurnya bagus tapi tidak ditopang kekuatan politik cuan maka repot sudah,” jelas Silaen yang juga Aktivis Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) ini.
Intinya, tambah Silaen, kalau mau menang kudu figur bagus ditambah memiliki dukungan kuat, orang bertanya kuat apanya, kuat segala-galanya. Inilah keadaan yang terjadi dan nyata adanya.
“Bagi yang menutupinya maka ia tidak masalah juga, semuanya kembali kepada selera pemilih, manusia harus ikhtiar dan tawakal berjuang di jalan kebenaran yang diyakininya, yakin usaha sampai, ora et labora,” pungkasnya. (Indra)