BERITA JAKARTA – Penerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kepada guru honorer mencapai 1,2 juta orang per Selasa (23/11/2020) pagi. Jumlah itu setara 59 persen dari target 2,03 juta penerima.
Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Abdul Kahar mengungkapkan, penyaluran bantuan dilakukan secara bertahap dengan menyesuaikan kapasitas kemampuan menarik data dan penyaluran di bank mitra per hari.
“Insyaallah sesuai target kami selesai di akhir November ini,” ujar Puslapdik, Abdul Kahar kepada awak media.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebagai informasi, Bantuan Langsung Tunai (BLT) berupa subsidi gaji tenaga pendidikan honorer itu diberikan Rp1,8 juta per orang.
Jika dirinci, sambung Kahar, 1.634.832 bantuan diberikan kepada guru dan pendidik pada satuan pendidikan negeri dan swasta.
Kemudian, 162.277 penerima adalah dosen honorer pada perguruan tinggi negeri dan swasta dan 237.623 lainnya adalah tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium dan tenaga administrasi.
Untuk mendapatkan bantuan itu, calon penerima harus memenuhi empat persyaratan. Pertama, guru honorer merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang dibuktikan dengan kartu tanda kependudukan (KTP).
Kedua, belum menerima subsidi atau bantuan subsidi upah dari Kementerian Ketenagakerjaan demi menjamin agar bantuan yang disalurkan tidak tumpang tindih dan tepat sasaran.
Ketiga, penerima BSU Kemendikbud bukan merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan tidak menerima salah satu bantuan semi bansos pemerintah, yaitu Kartu Prakerja sampai dengan 1 Oktober 2020. Terakhir, memiliki penghasilan di bawah Rp5 juta per bulan. (CNN)