KOMPI Indonesia Bakal Gelar Aksi Besar-Besaran Soal Pagar Laut Ilegal

- Jurnalis

Sabtu, 11 Januari 2025 - 16:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pagar Bambu Ilegal Sepanjang 30 KM

Pagar Bambu Ilegal Sepanjang 30 KM

BERITA JAKARTA – Koalisi Mahasiswa dan Pemuda Indonesia (KOMPI Indonesia), bakal menggelar aksi besar-besaran yang rencananya akan digelar pada Rabu, 15 Januari 2025 dengan tagline “Negara Tidak Boleh Kalah Sama Investor”.

Hal itu, dikatakan Kordinator KOMPI Indonesia, Moh. Heder yang mengatakan, saat ini tengah melakukan konsolidasi dengan kawan-kawan aktivis lainnya untuk melakukan rencana aksi secara besar-besaran, terkait hal tersebut.

“Kami akan mendesak Mabes Polri tangkap dan proses hukum Direktur Utama PT. Kusuma Putra Alam, Ali Hanafia Lijaya,” tegas Heder kepada Matafakta.com, Sabtu (11/1/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ali Hanafia, kata Heder, diduga aktor dari pemagaran ilegal di laut Tangerang sepanjang 30 KM dan segara bongkar atau diusut tuntas siapa saja yang terlibat, baik itu dari Pejabat Pusat, Daerah atau Korporasi.

Baca Juga :  Koppaja Bakal Surati Kejagung Soal Sejumlah Kasus Mangkrak di Kejati Maluku

“Ini merupakan pelanggaran kedaulatan Negara dan harus diberikan sanksi pidana seberat- beratnya,” ulas Heder.

KOMPI pun mengapresiasi Presiden Prabowo Subianto yang sudah memerintahkan langsung untuk melakukan penyegelan menanggapi lambannya respons aparat terkait keberadaan pagar yang dianggap ilegal tersebut.

“Ini konyol, untuk urusan pagar illegal saja harus menunggu Presiden marah dulu. Aparat kita selama ini kinerjanya apa, tunggu viral dulu baru bergerak?,” sindir Heder.

Tragisnya, lanjut Heder, awalnya Pemerintah mengaku belum tahu siapa yang mendirikan pagar itu, walaupun pernyataan seperti ini terlihat janggal.

“Bagaimana mungkin, pejabat yang diberikan wewenang dengan anggaran, sarana dan prasarana, tidak tahu adanya pelanggaran kedaulatan wilayah yurisdiksi teritorial Indonesia?,” ucapnya.

Baca Juga :  Esensi Pakta Integritas Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Disoal

Kalau Pemerintah serius, tambah Heder, maka segera tangkap dan periksa Ali Hanafiah Lijaya jangan hanya menyegel dan mencabut pagar laut tetapi pelakunya dibiarkan bebas berkeliaran tanpa tersentuh hukum.

“Pagar ini jelas-jelas ilegal dan sudah saatnya aparat hukum menegakkan hukum tanpa pandang bulu. Semua pihak yang terlibat, baik di pusat maupun daerah harus segera diperiksa,” imbuhnya.

Disini kami, tambah Heder, menegaskan kepada Pemerintah bahwa, Negara tidak boleh tunduk pada kepentingan segelintir pihak, sekalipun orang tersebut memiliki kedekatan dengan penguasa.

“Rakyat lah yang menjadi pemegang kekuasaan tertinggi di Negara ini. Sekali lagi Negara tidak boleh kalah sama investor yang menindas rakyat,” pungkas Heder. (Sofyan)

Berita Terkait

Ali Hanafia Lijaya Disebut Dalam Polemik Pemagaran Laut 30 KM
IMI Desak KPK Usut Dugaan Korupsi Proyek di Kementerian Perhubungan
Presiden Optimalkan Peran Satgas Tata Kelola Industri Kelapa Sawit
Tim Intelijen Kejati Jakarta Tangkap Terpidana Penipuan
AKHERA: Kesaksian Eks Penyidik KPK Meyakini Polda Metro Jaya
Meski Kecipratan Suap Ketua PN Surabaya Tak Jadi Tersangka
Kecewa Vonis Helena Lim, Kejagung Ajukan Banding Kasus Timah
Ibu Ronald Tannur dan Pengacara Penyuap Hakim PN Surabaya Segera Diadili
Berita ini 45 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 11 Januari 2025 - 16:22 WIB

KOMPI Indonesia Bakal Gelar Aksi Besar-Besaran Soal Pagar Laut Ilegal

Sabtu, 11 Januari 2025 - 14:24 WIB

Ali Hanafia Lijaya Disebut Dalam Polemik Pemagaran Laut 30 KM

Sabtu, 11 Januari 2025 - 11:15 WIB

IMI Desak KPK Usut Dugaan Korupsi Proyek di Kementerian Perhubungan

Sabtu, 11 Januari 2025 - 10:41 WIB

Presiden Optimalkan Peran Satgas Tata Kelola Industri Kelapa Sawit

Jumat, 10 Januari 2025 - 15:09 WIB

AKHERA: Kesaksian Eks Penyidik KPK Meyakini Polda Metro Jaya

Berita Terbaru

Foto: Ali Hanafia Lijaya

Berita Utama

Ali Hanafia Lijaya Disebut Dalam Polemik Pemagaran Laut 30 KM

Sabtu, 11 Jan 2025 - 14:24 WIB

Aksi Insan Muda Indonesia di KPK

Berita Utama

IMI Desak KPK Usut Dugaan Korupsi Proyek di Kementerian Perhubungan

Sabtu, 11 Jan 2025 - 11:15 WIB

Sekjen Mata Hukum, Mukhsin Nasir

Berita Utama

Presiden Optimalkan Peran Satgas Tata Kelola Industri Kelapa Sawit

Sabtu, 11 Jan 2025 - 10:41 WIB