Tahun Politik Diduga Jadi Tahun “Kolaboratif” Pemburu Rente Oknum Pejabat Negara

- Jurnalis

Rabu, 31 Mei 2023 - 15:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Samuel F Silaen

Samuel F Silaen

BERITA JAKARTA – Bila kebijakan Pemerintah nyeleneh dalam hal ini dilakukan oleh oknum- oknum pejabat negara di Kementerian teknis yang terkait langsung dengan hajat hidup rakyat sehari- hari, seharusnya diselidiki atau ditelusuri Aparat Penegak Hukum (APH).

“Yang membingungkan itu, adalah banyak Lembaga atau Komisi Negara dibentuk, tapi makin banyak kasus tidak beres di Negara ini,” kata Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana), Samuel F Silaen, Rabu (31/5/2023).

Seharusnya, sambung Silean, Lembaga atau Komisi dibentuk dengan tujuan dapat menyelesaikan berbagai pelanggaran yang terjadi ditengah masyarakat, namun sayangnya tidaklah demikian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Seperti layaknya tubuh over obesitas apa karena terlalu banyak ‘lemak’ yakni Lembaga atau Komisi sehingga menyebabkan terlalu kegemukan yang berakibat tidak sehat maka perlu diamputasi,” katanya.

Tujuan Lembaga atau Komisi dibentuk oleh Pemerintah dengan tujuan yang mulia. Tapi kenyataannya tidak seindah diatas kertas. Melihat kondisi yang terjadi dilapangan justru sebaliknya seperti saling sandera menyandera diantara pihak-pihak di Lembaga atau Komisi tersebut.

Baca Juga :  Kasus Panji Gumilang, Alvin Lim: Kenapa Dana Yayasan Dipindah ke Rekening Polri?

“Istilah yang berkembang dilapangan ‘jatah’ Freeman. Perlu diketahui Lembaga atau Komisi itu sudah menghabiskan anggaran keuangan Negara malah terlibat lagi meminta ‘jatah’ lagi, sungguh terlalu,” sindir Silaen.

Sepertinya mental dan akhlak bangsa ini sudah sangat rusak sekali. Disamping terjadi ‘pemerkosaan’ terhadap sumber daya alam Indonesia secara sadis. Semua aji mumpung, lalu apa lagi yang tersisa buat generasi yang akan datang jika sekarang dihabiskan.

“Bisa dibayangkan kedepan masa depan bangsa Indonesia ini seperti apa?. Jika semua sumber daya alamnya habis dirampok oleh orang-orang yang serakah dan egois. Apa jadinya masa depan anak cucu bangsa Indonesia ini,” ucap Silaen.

Tak dapat dibayangkan jika generasi penerus bangsa Indonesia ini akhirnya jadi ‘peminta- minta’ karena bangsanya yang sudah kere. Ada apa dengan semua Kementerian atau Lembaga dan Komisi yang begitu banyak.

“Justru dilakukan pembiaran sistematis secara sadar dan terencana, maka dapat diduga keras bahwa penegak hukum bangsa ini sudah rusak parah bukan lagi sekedar masuk angin,” ungkap Silaen.

Baca Juga :  KOPPAJA Desak Jaksa Agung Tangani Kasus Korupsi Rp1 Triliun di Banten

Kekuasaan yang tumpang tindih sesama penegak hukum tersebut justru tidak lagi berpihak kepada kepentingan rakyat, tapi mengabdi kepada kepentingan kekuasaan politik oknum pejabat-pejabat. Banyak kebijakan Pemerintah yang menyengsarakan rakyat tidak direspon oleh penegak hukum.

“Tugas penegak hukum seharusnya memberikan rasa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali. Itulah tugas dan fungsi lembaga penegak hukum, KPK RI, Polri dan kejaksaan agung RI. Tapi sekarang malah sibuk urus dirinya sendiri,” tuturnya.

Tapi penegak hukum tersebut kompak diam seribu bahasa melihat penderitaan rakyat. Misalnya, kenaikan harga-harga bahan pokok masyarakat yang terdampak akibat adanya salah urus atau ikut ‘cawe- cawe’ perijinan yang dampaknya menghisap darah rakyat Indonesia.

“Akibat kebijakan Pemerintah yang dilakukan Kementerian teknis terkait kelangsungan kebutuhan hidup rakyat sehari-hari. Maka harga-harga bahan pangan menjadi tinggi. Siapa yang menikmati keuntungan atas tingginya harga- harga kebutuhan pokok rakyat tersebut?,” pungkas Silaen. (Indra)

Berita Terkait

Bebaskan Charlie Chandra, Alvin Lim Ungkap Strategi Kemenangan Lawan 9 Naga
Cerdas Keuangan, Alvin Lim: Investasi Options Lebih Baik Dari Saham
Alvin Lim Gelar “Training Options Batch 2” Ajarkan Masyarakat Melek Investasi
Kasus Panji Gumilang, Alvin Lim: Kenapa Dana Yayasan Dipindah ke Rekening Polri?
Nasabah PT. Asuransi Allianz Tunjuk LQ Indonesia Law Firm Jadi Kuasa Hukum
KOPPAJA Desak Jaksa Agung Tangani Kasus Korupsi Rp1 Triliun di Banten
Kuasa Hukum Korban Investasi Bodong DNA Pro Buatkan Surat Terbuka
Alvin Lim Bongkar Cara Licik Oknum Tipideksus Soal TPPU Panji Gumilang
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 6 Mei 2024 - 14:37 WIB

Gagal Target, AMPUH Apresiasi Uji Kompetensi Eselon II Pemkot Bekasi

Senin, 6 Mei 2024 - 11:33 WIB

Lagi Temuan BPK, Dispora Kota Bekasi Kembali Diperiksa Inspektorat

Senin, 6 Mei 2024 - 10:43 WIB

Lama Vakum, BAMUS Kota Bekasi Bangkit Kembali

Senin, 6 Mei 2024 - 09:54 WIB

Kadus Dipecat, Camat Pebayuran Akui Sulit Komunikasi Dengan Kades Bantarsari

Minggu, 5 Mei 2024 - 11:50 WIB

Warga RT 01 “Manunggal” Perumahan VGH Kebalen Gelar Halal Bihalal

Sabtu, 4 Mei 2024 - 01:58 WIB

PT. Migas Kota Bekasi Terima Kunjungan Komisi III DPRD Banten

Jumat, 3 Mei 2024 - 18:18 WIB

Waduh…!!!, Di Kota Bekasi Perusahaan Tanpa Plang Bebas Beroperasi

Kamis, 2 Mei 2024 - 22:41 WIB

Tak Hanya PAD Terseok Seok, Serapan Anggaran Beberapa SKPD Juga Jeblok

Berita Terbaru

Ilustrasi

Seputar Bekasi

Gagal Target, AMPUH Apresiasi Uji Kompetensi Eselon II Pemkot Bekasi

Senin, 6 Mei 2024 - 14:37 WIB

Foto: Gedung Dispora Kota Bekasi

Seputar Bekasi

Lagi Temuan BPK, Dispora Kota Bekasi Kembali Diperiksa Inspektorat

Senin, 6 Mei 2024 - 11:33 WIB

Bamus Kota Bekasi

Seputar Bekasi

Lama Vakum, BAMUS Kota Bekasi Bangkit Kembali

Senin, 6 Mei 2024 - 10:43 WIB