BERITA BEKASI – Menjelang Porprov XIV Jawa Barat 2022 puluhan atlet dan orang tua wali yang tergabung dalam Forum Orang Tua Atlet Kabupaten, menggelar aksi unjuk rasa menuntut penyediaan sarana olahraga.
Aksi tersebut ditengarai oleh kegundahan atlet dalam fasilitas berlatih, pasalnya tempat biasa mereka berlatih tepatnya di bilangan Komplek Stadion Wibawa Mukti akan dibangun untuk tempat berlatih Cabang Olahraga Tenis.
“Karena kami hanya menggunakan area parkir di lapangan Stadion Wibawa Mukti untuk latihan anak-anak kami, area tersebut bukanlah area yang memadai untuk latihan sepatu roda anak-anak kami,” ungkap orang tua atlit Mita Rahman kepada Matafakta.com, Senin (12/9/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ditambah, sambungnya, sekarang tempat yang biasa dipakai buat latihan akan dialih fungsikan untuk Cabang Olahraga (Cabor) lain. Sehingga kami terus berjuang, kami datang kesini untuk mendapatkan solusi.
“Besok Rabu kami harus latihan dimana itu barangkali yang saat ini kami perjuangkan,” ucapnya sambil berharap mendapatkan perhatian dari Pemerintah Daerah untuk Cabor Sapatu Roda.
Diakuinya, bahwa pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk mendapatkan fasilitas untuk berlatih, tetapi dia mengatakan pihaknya sama sekali tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan.
“Kami sudah menyurati, dan berkomunikasi dengan KONI dan Dispora sampai dengan ini kami belum dapat hasil yang konkret dari solusi yang mereka berikan,” ketusnya.
Sementara itu, Pelatih Club “The Winner Kabupaten Bekasi”, Yedhi Heryadie mengatakan, pihaknya heran padahal sebentar lagi Porprov, tapi pihaknya merasa kesulitan mendapat fasilitas untuk berlatih meski dituntut untuk mendulang emas sebanyak-banyaknya.
“Kita sudah meminta kapan kita bisa berlatih di Grand Wisata secara resmi, ini tinggal satu setengah bulan lagi penyelenggaraan Porprov, tapi jawabannya nanti-nanti sampai saat ini tidak ada solusinya,” imbuhnya.
Sedangkan kita, lanjut Yedhi, sudah dikejar deadline untuk juara tetapi sarana dan prasarananya diulur terus. Kurang lebih minta target dari KONI 4-5 emas, kita harus berlatih, tapi kalau tidak ada sarana dan prasarana kita tidak bisa,” sesalnya.
Diapun keluhkan banyaknya kendala untuk tempat berlatih, seperti memakai tempat parkir di Stadion Wibawa Mukti yang tidak standar untuk tempat latihan para atlet.
Padahal menurutnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi mempunyai tempat latihan standar internasional yang berada di Grand Wisata namun pihaknya tidak mendapatkan ijin untuk mempergunakan tempat tersebut.
“Selama ini latihan dilapangan parkir Stadion Wibawa Mukti itupun banyak kendalanya bentar-bentar itu tidak bisa dipakai lalu kita ke Grand Wisata saja tidak bisa jadi maunya gimna nuntut emas tetapi prasarana kita buat latihan untuk di parkiran tidak boleh dan di Grand Wisata tidak boleh,” ulasnya.
Menanggapi hal tersebut, Sekertaris Komisi II DPRD Kabupaten Bekasi, Martina Ningsih akan mengkoordinasikan persoalan dan keluhan dari Forum Orang Tua Atlet Sepatu Roda Kabupaten Bekasi ke Eksekutif.
“Besok kita Komisi II akan mengadakan rapat dengan Eksekutif mengenai ini, sebab keluhan tersebut adalah masukan untuk perbaikan bagi prestasi atlet di Kabupaten Bekasi, apalagi ini menjelang Porprov,” pungkasnya. (Usan)