BERITA CIREBON – Konferensi Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU), Kecamatan Karang Sembung, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, beserta banom-banomnya, Ormas, LSM dan Paguyuban Wilayah Cirebon Timur, menggelar acara halal bil halal, Rabu (11/5/2022) malam.
Acara yang berlangsung di Pondok Pesantren (Ponpes) Assalafiyah Bahrul Ulum Nur Rohmat asuhan Kyai Muhyidin di Desa Karang Mekar, Kecamatan Karang Sembung itu, diawali dengan pembacaan khotmil qur’an dan manaqib Syeh Abdul Qodir Jilani RA.
Selain itu, diskusi kebangsaan serta bimbingan tentang pencegahan bahaya narkoba dan terorisme yang disampaikan langsung pembina BNPT, RMM Cokro Kusumo atau yang lebih akrab disapa bang Bilal.
Selain dihadiri pembina BNPT, Tokoh dan Organisasi Masyarakat acara dihadiri oleh beberapa Tokoh Agama Islam, Kristen, Budha dan Hindu untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan dalam satu wadah yaitu Pancasila sebagai lambang Negara Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Pembina BPNT Cokro Kusumo mengintruksikan kepada semua lapisan masyarakat agar turut membantu mencegah dan melaporkan penyalahgunaan narkoba yang merusak generasi serta isu terorisme yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI.
Dimulainya, sambung Cokro Kusumo dengan mewaspadai dan melaporkan jika mendapati suatu sikap dan gerakan seseorang yang mencurigakan dari lingkungan masing-masing demi terciptanya situasi yang damai dan kondusif.
“Karena menurut Undang-Undang semua warga negara wajib membantu tugas aparat negara dalam mempertahankan persatuan dan keutuhan negara,” ujarnya.
Sementara itu, Pengasuh Ponpes Assalafiyah Bahrul Ulum Nur Rohmat, Kyai Muhyidin mengatakan, pihaknya berharap dengan adanya acara seperti ini selain untuk menambah persaudaraan juga dapat kembali mengokohkan persatuan dan kesatuan kita sebagai Warga Negara Indonesia.
“Karena ancaman terorisme bahkan isu sara dapat memecah belah persatuan dan kesatuan Pancasila, sementara bahayanya penyalah gunaan narkoba dapat mengancam keselamatan jiwa juga dapat merusak moral dan menjauhkan generasi muda dari agama,” pungkasnya. (Wahyudin)