BERITA BEKASI – Para pengguna jalan yang melintas di Jalan Raya Cikarang – Cibarusah sudah lama mengeluhkan karena kondisinya yang berlobang hingga kerap memakan korban jiwa. Ironisnya, kondisi tersebut belum sama sekali mendapat perhatian dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.
Berhati – hatilah bila melintas di Jalan Raya Cikarang – Cibarusah tepatnya di depan Mulia Keramik dan arah Kampung Kandang Roda sampai dengan Pasar Serang Cikarang Selatan yang berlobang dan rusak parah yang sudah terjadi hampir puluhan tahun.
Selain jalan rusak parah, kondisi drainase atau saluran air juga tidak mengalir dengan baik yang berimbas air menggenangi jalan sehingga memperparah kerusakan jalan yang kapan saat bisa mengancam keselamatan para masyarakat pengguna jalan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepada Matafakta.com, salah seorang masyarakat pengguna jalan Alvi (23) mengatakan di jalan yang rusak tersebut, kerap menimbulkan kecelakaan lalu lintas bahkan hingga merenggut korban jiwa khususnya kendaraan roda dua.
“Saya heran, kondisi jalan rusak sudah sering dikeluhkan tidak hanya pengguna jalan namun juga warga setempat, namun sepertinya Pemerintah tutup mata dengan keluhan warga dan pengguna jalan,” ungkap Alvi, Selasa (15/3/2022).
Belum lagi, sambung Alvi, setiap hari, dampak dari kerusakan jalan tersebut, kemacetan hampir mencapai 5 kilometer, karena para pengemudi roda dua maupun roda empat berusaha menghindari lobang dan kadang akibat adanya kecelakaan.
“Saya yang setiap hari melintas sangat takut karena akibat jalan rusak kerap menimbulkan kecelakaan bahkan korban jiwa. Anehnya, hal ini juga belum menjadi perhatian Pemerintah Daerah,” tandasnya.
Hal senada juga ditambahkan pengendara lainnya, Zakir (35) yang mengungkapkan, kekecewaannya terhadap Pemerintah Daerah yang tidak sama sekali memberikan perhatian dengan kondisi jalan yang sudah puluhan tahun rusak yang mengancam keselamatan masyarakat.
“Ini merupakan jalur tengkorak mas dan sangat berbahaya bila tidak berhati hati melintas akan siap mengalami kecelakaan bahkan juga merenggut korban jiwa. Bingung saya dengan Pemerintah,” sindirnya.
Dengan keadaan ini, tambah Zakir, dirinya sebagai warga Bekasi yang katanya sebagai wilayah penyangga Ibukota malu bila melihat keadaan dan kondisi jalan yang sangat memprihatinkan juga mengambaikan keselamatan masyarakat yang telah membayar pajak.
“Apa harus warga Kabupaten Bekasi pindah ke wilayah ke DKI Jakarta dengan harapan jalan secepatnya diperbaiki. Katanya kawasan Industri terbesar se-Asia, tapi tidak membawa dampak positif buat masyarakat Kabupaten Bekasi,” pungkasnya. (Hasrul/Usan)