BERITA JAKARTA – Perkembangan era digitalisasi di negara ini sangat masif. Sehingga membutuhkan sarana serta penggelolaan sumber daya manusia yang mumpuni.
Untuk itu, Kejaksaan RI dibawah pimpinan Wakil Jaksa Agung Sunarta yang juga menjabat selaku Ketua Komite Teknologi Informasi, membuat program teranyar yakni, satu data.
Tujuan program satu data, menjadikan Kejaksaan lebih modern dalam era digitalisasi terutama mengembangkan ribuan aplikasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Terutama saat mengajukan program unggulan Wilayah Bebas Korupsi mereka begitu kreatif, namun sayangnya belum terintegrasi pada Kementerian dan Lembaga,” ungkapnya.
Diakuinya, Kejaksaan saat ini tengah berbenah guna menyatukan berbagai ragam aplikasi data yang tersebar. Apabila telah terkoneksi aneka aplikasi tersebut justru akan memudahkan penggelolaan dengan Kementerian dan Lembaga lain.
“Apabila sudah terbentuk program satu data, akan mempermudah dan mengefesiensikan kerja Bapak Jaksa Agung dalam mengambil suatu kebijakan strategis,” papar pria kelahiran Kota Subang Jawa Barat 1964 silam ini.
Hal tersebut dia kemukakan dalam acara talk show, bincang tokoh tapi santai (BTS) yang dipandu dua DM Podcast Kejaksaan RI, Senin (24/1/2022).
Disinggung soal tingginya tingkat pelanggaran oknum Kejaksaan, mantan Jamintel meminta jajaran Korps Adhyaksa merubah pola pikir, pola sikap dan pola tindak menjadi lebih baik.
“Dengan cara merubah mental. Dan saat ini bukan zamannya lagi anggota Kejaksaan melakukan tindak pidana yang tidak terpuji. Intinya kita bertugas untuk melayani terhadap publik,” pungkas eks Jampidum. (Sofyan)