Jembatan Warga Dua Desa di Cikarang Utara Butuh Perhatian Pemerintah

Jembatan Akses Warga Dua Desa di Cikarang Utara

BERITA BEKASI – Dinding penahan tanah yang berada di Jembatan perbatasan antara Desa Karang Rahayu, Kecamatan Karang Bahagia dan Desa Waluya, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, nyaris ambruk akibat derasnya air yang melintas di Kali Cilemahabang tersebut.

Bukan pertama kali, jembatan perbatasan dua Desa dan dua Kecamatan yang terbentang di Kali Cilemahabang yang berlokasi di Kampung Gelonggong itu digerus air. Padahal, sebelah timur pondasi jembatan sudah terpasang retaining wall atau dinding penahan tanah.

“Penahan tanah ini dibuat waktu dulu, waktu gede-gedenya air melintas di Kali ini. Waktu itu, pondasi jembatan hampir ambrol digerus air,” kata Ketua RT01/RW05, Desa Karang Rahayu, Daman kepada Matafakta.com, Jumat (14/1/2022).

Dikatakan Daman, dinding penahan tanah jembatan ini atas swadaya masyarakat sekitar Kampung Gelonggong, Desa Karang Rahayu dan Desa Waluya. Namun, Kepala Desa Karang Rahayu juga membantu dana untuk pembuatan dinding penahan tanah ini.

“Kurang lebih buat dinding penahan tanah ini habis sekitar Rp10 juta dan dari Kades Karang Rahayu ngebantu Rp800ribu. Ya, untuk kerjanya kita gotongroyong sama warga setempat,” ungkap Daman.

Dari jumlah dana itu, lanjut Daman, hanya cukup membuat dinding penahan jembatan sebelah timur dan dinding sebelah barat sampai sekarng belum ada penahan tanahnya.

Bahkan, sambung Daman, sudah berkoordinasi ke Pemerintahan Desa (Pemdes) Karang Rahayu. Namun sampai saat ini belum ada respon dari Pemdes Karang Rahayu, Kecamatan Karang Bahagia.

“Untuk Pemdes Waluya, mungkin Ketua RT22 yang koordinasi ke Kades Waluya. Saya berharap, karena jembatan ini adalah vital dan merupakan akses jalan perekonomian warga agar mendapatkan perhatian skala prioritas lah dari Pemerintah Daerah,” pungkas Daman. (Usan)

Baca Juga  Pesan Bey Machmudin Saat Melatik Pj Walikota Bekasi R. Gani Muhammad

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: