Gus Baha Trending, Pengamat: Sentilan Warganet Buat Kepemimpinan PBNU

- Jurnalis

Minggu, 10 Oktober 2021 - 14:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengamat Politik Digital dari Institute for Digital Democracy (IDD), Bambang Arianto

Pengamat Politik Digital dari Institute for Digital Democracy (IDD), Bambang Arianto

BERITA JAKARTA – Pengamat politik digital, Bambang Arianto, memberikan komentar terkait hasil survey bursa Ketum PBNU dari Indostrategic, Jumat 8 Oktober 2021 kemarin.

Menurut peneliti media sosial di Institute for Digital Democracy (IDD) ini trendingnya nama ulama muda Nahdlatul Ulama (NU) Gus Baha menjadi hal yang lumrah di era demokrasi digital.

“Memang beberapa hari ini, kunci Gus Baha di semua platfotm media sosial cukup banyak dibicarakan,” kata Bambang kepada Matafakta.com, Minggu (10/10/2021).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dikatakan Bambang, bila dianalisis bisa dimaknai beberapa hal. Pertama, bahwa pemilihan Ketum PBNU cukup fenomenal dan sangat dinantikan banyak pihak mengingat NU merupakan Ormas terbesar di Indonesia dan punya magnet bagi kekuatan politik apapun di Indonesia.

Kedua, lanjut Bambang, kemunculan nama Gus Baha bisa dimaknai sebagai sentilan bagi model kepemimpinan PBNU. Pasalnya selama ini PBNU terkesan tidak bisa menjaga jarak dengan pemerintah.

“Meski mengklaim menjadi mitranya Pemerintah, tapi publik berharap NU bisa tetap kritis dengan berbagai kebijakan Pemerintah,” jelasnya.

Sebab bagaimanapun tidak semua kebijakan Pemerintah itu pro rakyat. Jadi diperlukan peran dari semua simpul gerakan masyarakat sipil salah satunya ormas NU untuk tetap kritis.

Selain itu, tambah Bambang, sentilan warganet juga terkait keinginan KH. Said Aqil Sirodj yang ingin kembali maju untuk ketiga kalinya. Meski tidak dilarang, tapi banyak warganet yang ingin adanya regenerasi dalam tubuh PBNU kedepan.

“Meski nama Gus Baha santer dibicarakan warganet, tapi tidak mudah untuk langsung masuk kandidat Ketum PBNU. Sebab, tetap harus melewati sebuah mekanisme muktamar, seperti mendapatkan dukungan baik dari DPC maupun DPW NU,” pungkasnya. (Indra)

Berita Terkait

Setelah Pemilu 2024 Apakah Akan Banyak Caleg Yang Masuk Rumah Sakit Jiwa?
Didukung 7 RT, Ketua RW024 Perum VGH Sahid Sutomo Lanjut Genapi 5 Tahun
Pengawasan Model Kerjasama Komisi Yudisial, Kepolisian dan KPK
Wow…!!!, Setahun Penyidikan di Kejati DKI Belum Ada Tersangka Korupsi?
Pesta Narkoba, Kepala UPTD Pajak dan Retrebusi Kota Bekasi Diciduk Polisi
Sampai Bubar, Pemain Persipasi Kota Bekasi TC Lembang Belum Terima Transport
Pakar Hukum Dorong Kasus Bos Kalpataru Sawit Plantation Terapkan Pasal TPPU
HDCI Berikan Bantuan Korban Erupsi Gunung Semeru
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 4 Mei 2024 - 19:17 WIB

Alvin Lim Gelar “Training Options Batch 2” Ajarkan Masyarakat Melek Investasi

Jumat, 3 Mei 2024 - 10:32 WIB

Kasus Panji Gumilang, Alvin Lim: Kenapa Dana Yayasan Dipindah ke Rekening Polri?

Kamis, 2 Mei 2024 - 13:17 WIB

KOPPAJA Desak Jaksa Agung Tangani Kasus Korupsi Rp1 Triliun di Banten

Kamis, 2 Mei 2024 - 10:09 WIB

Kuasa Hukum Korban Investasi Bodong DNA Pro Buatkan Surat Terbuka

Kamis, 2 Mei 2024 - 08:35 WIB

Alvin Lim Bongkar Cara Licik Oknum Tipideksus Soal TPPU Panji Gumilang

Kamis, 2 Mei 2024 - 08:25 WIB

Alvin Lim: Indonesia Jadi Nomor 1 Kepolisian Terkorup di Asia Negara

Senin, 29 April 2024 - 12:28 WIB

Panglima TNI Hadiri Acara Halal Bihalal dan Silaturahmi PBNU

Senin, 29 April 2024 - 10:22 WIB

Otak Atik Akta Nasabah, Alvin Lim Bongkar Dugaan Praktik Mafia Bank Victoria

Berita Terbaru

PT. Migas Kota Bekasi Terima Kunjungan Komisi III DPRD Banten

Seputar Bekasi

PT. Migas Kota Bekasi Terima Kunjungan Komisi III DPRD Banten

Sabtu, 4 Mei 2024 - 01:58 WIB

Foto: Lokasi PT. IC Bantargebang, Kota Bekasi

Seputar Bekasi

Waduh…!!!, Di Kota Bekasi Perusahaan Tanpa Plang Bebas Beroperasi

Jumat, 3 Mei 2024 - 18:18 WIB