Selain Lumpuhkan Dunia Pendidikan, KKB Lecehkan Adat di Papua

- Jurnalis

Minggu, 18 April 2021 - 22:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BERITA PAPUA – Kedok Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang selama ini berpura-pura memperjuangkan masyarakat Papua terkuak. Kebohongannya terbongkar oleh kelakuan aslinya. KKB tidak hanya ingin melumpuhkan dunia pendidikan, tetapi juga melecehkan adat Papua.

Niatnya untuk melumpuhkan dunia pendidikan berlanjut. Setelah membunuh 2 guru, membakar 3 sekolah dan membunuh pelajar, KKB kembali membakar 3 rumah guru dan bangunan SD Inpres Klambet di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Sabtu 17 April 2021.

Setelah sempat menyalahkan TNI yang dilibatkan sebagai guru di sekolah-sekolah Papua dan menuduh guru dan pelajar yang dibunuhnya sebagai mata-mata aparat keamanan, KKB kembali membakar sekolah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain itu, mereka juga melecehkan adat setempat dengan membakar rumah Kepala Suku wilayah Dambet bernama Bener Murib.

“Diduga dilakukan oleh kelompok Beoga Arodikala yang ikut Lagakek Telenggen,” ujar Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi, Kombes M. Iqbal Alqudusi, melalui keterangan tertulis, Minggu (18/4/2021).

Sementara itu, Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa juga mengkonfirmasi insiden pembakaran oleh front bersenjata OPM yang selama ini disebut sebagai KKB.

“Benar, KKB telah membakar SD Inpres Klambet dan rumah Kepala Suku wilayah Dambet Kampung Dambet Distrik Beoga. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut,” ungkapnya.

Walaupun, sambung Iqbal, sempat ada gangguan tembakan kepada aparat gabungan TNI Polri saat menuju ke lokasi kejadian.

Baca Juga :  PKS dan PBB Jatim Dukung Politikus PDIP Sri Untari Maju Dalam Pilgub Jatim

Pernyataan Kolonel Suriastawa

Mengulang pernyataannya, Kolonel Suriastawa mengatakan, bahwa fakta ini makin menunjukkan bahwa seluruh front OPM sedang frustasi dan makin membongkar kedoknya sendiri bahwa selama ini merekalah biang kerok dan sumber masalah di Papua.

Front bersenjatanya frustasi karena selain posisinya makin terjepit dengan tindakan pengamanan aparat gabungan TNI Polri, jalur ilegal senjata dan munisinya terbongkar, sumber dana dari hasil pemerasan kepada pejabat daerah dan masyarakat juga terbongkar.

Kebohongannya yang sering disebar di media sosial juga terbongkar. Front politiknya juga frustasi karena di dalam negeri upaya penolakan Otsus gagal dan di luar negeri tidak ada dukungan resmi dari dunia internasional terhadap aksi terorisme front bersenjata OPM.

Propagandanya melalui media online dan media sosial tidak direspon dunia internasional. Front klandestinnya juga frustasi karena peran dan permainan “dua kaki” nya sudah diketahui banyak pihak. Propaganda melalui media oleh jurnalis dan tokoh media sosial juga sudah terdeteksi.

Kolonel Suriastawa menambahkan, pasca penembakan guru, mereka ingin memunculkan propaganda pembenaran bahwa itu mereka lakukan karena TNI dilibatkan sebagai tenaga pengajar dan doktrinasi, sehingga guru adalah mata-mata aparat keamanan.

Baca Juga :  PKS dan PBB Jatim Dukung Politikus PDIP Sri Untari Maju Dalam Pilgub Jatim

“Faktanya, TNI dilibatkan sebagai pengajar di sekolah-sekolah karena banyak guru yang takut mengajar, khususnya guru pendatang akibat teror dari front bersenjata OPM dan tidak jarang merenggut nyawa seperti terjadi minggu lalu,” katanya.

“Peran TNI sebagai tenaga pengajar juga berlaku didaerah lain khususnya daerah terpencil, pulau terluar dan perbatasan. Karena keterbatasan tenaga pengajar itulah Kementerian pendidikan membuat MoU dengan TNI,” jelasnya.

Kapen Kogabwilhan III ini juga menyampaikan bahwa dari analisa media sosial, propaganda yang menyalahkan TNI dan seolah membenarkan penembakan terhadap guru terlihat jelas terkoordinir, masif dan serentak.

“Aktornya ya itu-itu saja dan dibantu jurnalis yang punya akses ke media. Redaksionalnya mirip, waktunya juga hampir bersamaan. Mirip kerjanya buzzer,” ujarnya.

“Sebenarnya bukan hanya isu ini. Selama ini seperti itulah kerjaan mereka, tergantung momen yang diusung. Pengalihan isu ini sengaja dibuat untuk menutupi fakta bahwa mereka tidak ingin masyarakat Papua berpendidikan dan maju, agar kebohongannya tidak diketahui masyarakat luas,” tambahnya.

Aksi teror terbaru KKB ini tentu sangat memperihatinkan khususnya bagi dunia pendidikan di Papua. Diperlukan langkah nyata pemerintah untuk mengatasi permasalahan ini agar tidak berlarut dan tidak menambah panjang daftar korban baik aparat keamanan maupun masyarakat yang tidak berdosa. (Indra)

Berita Terkait

PKS dan PBB Jatim Dukung Politikus PDIP Sri Untari Maju Dalam Pilgub Jatim
RIBUT Dukung Sri Untari Bisowarno di Pilgub Jatim Periode 2024-2029
Sugeng Riyanta Resmi Jadi Wakil Kajati Jateng Gantikan Teguh Subroto
Lepas Balik Kerja Bareng BPKH, Ini Pesan Anggota DPR RI Abdul Wachid
960 Peserta “Balik Kerja Bareng” BPKH Semarang Diberangkatkan ke Jakarta
Arus Balik, KAI Daop 4 Semarang Sudah Berangkatkan 126.228 Penumpang
Kasatlantas Polres Semarang: Arus Mudik Diperkirakan Hingga Senin
Kapolda Jateng Pantau Langsung Situasi Terkini Arus Mudik Lebaran
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 25 April 2024 - 10:03 WIB

Diduga, Oknum Jaksa Kejari Jakpus Langgar Kode Prilaku Jaksa

Rabu, 24 April 2024 - 13:42 WIB

Aksi di Mabes Polri, LQ Indonesia Law Firm Tuntut Copot Dir-Tipideksus

Selasa, 23 April 2024 - 19:07 WIB

Menangkan Buronan, Karyawan PT. PRLI Minta 3 Hakim MA Diusut

Senin, 22 April 2024 - 21:50 WIB

Terancam PHK Massal, Karyawan PT. Polo Ralph Lauren Indonesia Tolak Putusan MA

Minggu, 21 April 2024 - 15:26 WIB

Alvin Lim Laporkan Brigjen Wisnu Hermawan Atas Dugaan Kaburnya Bos Investasi

Minggu, 21 April 2024 - 12:04 WIB

Nitizen Soroti Rumah Presiden PKS Saat Dikunjungi Anies Baswedan

Jumat, 19 April 2024 - 19:29 WIB

Tak Profesional, Alvin Lim Laporkan Penyidik Dirtipideksus Mabes Polri

Jumat, 19 April 2024 - 13:34 WIB

LQ Indonesia Law Firm Bakal Gelar Aksi Dengan Korban Net-89 dan Indosurya

Berita Terbaru

Foto: Advokat Raden Nuh

Berita Utama

Diduga, Oknum Jaksa Kejari Jakpus Langgar Kode Prilaku Jaksa

Kamis, 25 Apr 2024 - 10:03 WIB