BERITA SEMARANG – Di tengah banyaknya permintaan pesanan ramuan jamu tolak corona dari para customer, justru harga bahan rempah untuk ramuan jamu melambung tinggi.
Hal itu disampaikan pemilik Halimah Clinic Herbal (Pakar Herbal Indonesia), Bunda Halimah kepada awak media di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (1/4/2020).
Pihaknya mengaku sàat ini mendapat banyak pesanan jamu dari kalangan masyarakat, baik dari daerah Jateng, àntar pulau maupun dari luar negeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, sàat ini di pasaran harga bahan-bahan rempah untuk jamu, terutama bahan rempah jamu tolak corona sangat mahal sekali. Seperti kapulogo yang harga biasanya hanya Rp100.000 per kilogram, kini sudah mencapai Rp350.000.
“Jahe per kilo yang biasannya Rp150.000, kini jahe yang kering mencapai Rp500.000 hingga Rp600.000, belum bahan-bahan yang lainnya,” ungkap Bunda Halimah.
“Ini sangat mahal sekali rempah-rempah yang bunda dapatkan. Namun semua bahan rempah-rempah ini betul-betul dari dalam negeri, bukan dari luar negeri,” sambungnya.
Dikatakan, meskipun harga bahan rempah- rempah yang didapat sangat mahal, namun Bunda Halimah tidak menaikkan harga jual untuk customer.
“Harga bahannya betul-betul tinggi selangit, tapi kami tidak akan menaikkan harga jual untuk customer, dan kami tetap memenuhi permintaan dari customer,” imbuhnya.
Dirinya mengaku saat ini banyak sekali permintaan pesanan, terutama pesanan jamu tolak corona. Saking banyaknya pesanan, hingga ada yang tertunda àkibat menipisnya rempah-rempah yang saat ini terus diburu banyak orang.
Mereka yang memesan jamu tolak corona diantaranya dari Afghanistan. “Ada juga dari Jayapura, dari Johor Malaysia. Selain itu juga dari Banda Aceh, Bengkulu, Maluku Utara dan Denpasar Bali,” terangnya.
Dijelaskan, jamu ramuan Madura ini sebenarnya untuk membasmi atau menggempur berbagai macam penyakit.
“Terutama untuk meningkatkan daya tahan tubuh supaya tubuh kita tetap kuat, tetapi yang utama tetap jauh dari berbagai macam penyakit,” tuturnya.
Menurut Bunda Halimah, mungkin sekarang saatnya masyarakat kembali ke jaman dahulu, agar selalu minum jamu yang merupakan warisan nenek moyang kita.
Bunda Halimah berpesan kepada masyarakat supaya tetap menjaga kesehatan, berolahraga, berjemur di terik matahari pagi, dan tidak lupa selalu mendekatkan diri kepada Allah, apalagi dalam menghadapi virus corona yang sedang mewabah. (Nining)
BeritaEkspres Group