BERITA BEKASI – Keterlaluan mungkin itu kata yang ada dalam pikiran 2 orang janda penghuni rumah diwilayah RT04/RW06, Kelurahan Harapan Mulya, Kecamatan Medan Satria, terhadap Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bekasi, Jawa Barat.
Pasalnya, setelah disurvey dan menunggu untuk program Rutilahu Baznas Kota Bekasi senilai Rp17 juta per-rumah namun uang yang diberikan petugas Baznas Kota Bekasi hanya sebesar Rp5 juta.
Diketahui, rumah milik Supartini tersebut mengajukan program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) ke Baznas Kota Bekasi pada 9 Juni 2022 lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Beberapa bulan setelah itu, rumah saya di survey. Namun setelah itu tidak ada informasi lagi. Sampai akhirnya pada Jumat 6 Januari 2023 siang saya dihubungi staf Baznas,” ujar Indriastutik Wahyuningtias (41) anak dari Supartini.
Melalui telpon itu, sambung Indriastutik, katanya pihak Baznas mau datang ke rumah minta didampingi petugas Pamor dari Kelurahan Harapan Mulya sebagai saksi. Ia pun, bergegas pulang dari kantor ke rumah untuk menyambut petugas dari Baznas Kota Bekasi.
“Saya dikasih uang cuma Rp5 juta sama petugas dan kwitansinya diminta mereka sambil minta nanti tanda bukti segala macam lah,” ungkap wanita yang akrab disapa Ayu ini, Jumat (6/1/2022) lalu.
Namun, ia menegaskan, akan mengembalikan uang tersebut ke Baznas Kota Bekasi. Pasalnya, tidak seperti harapannya bedah Rutilahu Baznas senilai Rp17 juta dan uang Rp5 juta yang diberikan Baznas tidak cukup untuk memerbaiki rumah orang tuanya.
“Uang Rp5 juta buat apa?. Belum untuk tukang yang mengerjakannya. Baznas Kota Bekasi kok tidak manusiawi ya,” pungkasnya. (Edo)