BERITA BLITAR – Guna mendukung ketahanan pangan program asta cita Presiden Prabowo Subianto, Kejaksaan Negeri (Kejari) Blitar, Jawa Timur, menginisiasi aksi serentak menanam pohon cabai, Rabu (4/12/2024).
Pelaksanaan kegiatan Jaksa Kawal Ketahanan Pangan (Jaka Pangan) itu, pihak Kejari Blitar bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Blitar di Jalan Sumba No. 101 Lingkungan RW 9, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar.
Dalam acara tersebut diikuti sekitar 70 peserta dari Kejari Blitar dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Blitar mengikuti kampanye Jaka Pangan bertujuan untuk ketahanan pangan dan pengendalian inflasi daerah-daerah, mengatasi gejolak harga pangan dan meningkatkan pendapatan ekonomi rakyat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam sambutannya, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Blitar, Baringin, SH, MH mengatakan, kegiatan ini merupakan wujud nyata dari komitmen Kejari Blitar dalam mendukung ketahanan pangan nasional, khususnya dalam rangka pengendalian inflasi daerah.
“Seperti yang kita ketahui bersama, sektor pangan memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari kita. Ketahanan pangan yang kuat dan mandiri adalah fondasi untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera dan berdaya saing,” ucapnya.
Menurut Kajari Kota Blitar, sebagai lembaga yang memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menegakkan hukum, Kejari Blitar berkomitmen untuk terus mendukung program-program yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya, melalui pengawasan dan pendampingan terhadap kebijakan-kebijakan yang terkait dengan ketahanan pangan.
“Kami juga akan terus berperan aktif dalam memberantas praktek-praktek yang merugikan sektor pangan, seperti kartel pangan, penyelewengan bantuan sosial dan manipulasi harga yang dapat merugikan masyarakat,” imbuh mantan Asisten Pengawasan Kejati Kalteng ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Blitar, drh. Dewi Masitoh, M. Agr mengatakan, bahwa luas tanah sawah di Kota Blitar saat ini kurang lebih 980 hektar dan semakin lama semakin berkurang.
“Disebabkan lahan pertanian dijadikan untuk gedung perkantoran, sekolah dan kesehatan. Sehingga perlu strategi agar program ketahanan pangan di Kota Blitar ini dapat terjaga antara lain memanfaatkan pekarangan maupun lahan kosong di masyarakat untuk ditanami komoditas pangan seperti sayuran dan tanaman pangan,” pungkasnya. (Sofyan)