BERITA JAKARTA – Untuk melestarikan warisan budaya memang tak semudah membalikan telapak tangan.
Perlu kerja keras dan ketulusan hati untuk melaksanakannya. Demi satu tujuan yakni agar warisan budaya tak lekang oleh zaman.
Hal inilah yang menjadi motivasi lelaki asal Kota Surakarta, Jawa Tengah, mengabdikan hidupnya menjadi abdi dalem Kasunanan Surakarta sejak 2019.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dia adalah Djuyamto, Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.
Ditengah kesibukannya menjadi hakim dan merangkap juru bicara di PN Jakarta Selatan, Djoe biasa disapa tidak membuatnya lupa akan asal usul sebagai orang Jawa.
Sebagai abdi dalem Keraton Surakarta, Djoe resmi mendapat gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) dari Lembaga Dewan Adat Keraton Kasunanan ditanah kelahirannya.
Gelar tersebut, didapatkannya lantaran dinilai mempunyai dedikasi dalam pelestrian adat Jawa.
“Secara umum, tugas yang diberikan kepada saya selaku abdi dalem adalah mendukung upaya keraton,” ucap Djoe belum lama ini.
Untuk membuktikan kecintaannya terhadap jawa, Djoe menyempatkan diri pulang kampung dengan mengikuti kegiatan Suroan di Surakarta.
Dan lelaki bergelar haji itu, mengikuti kirab Pusaka Dalem Puro Mangkunegaran.
“Saya sebagai pangarso pusoko,” tutupnya. (Sofyan)