Korban Perkosaan Belasan Tahun di Lamongan Terus Berjuang Mencari Keadilan

- Jurnalis

Minggu, 3 September 2023 - 17:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi

Ilustrasi

BERITA LAMONGAN – Dua kali gagal menjalani bahtera rumah tangga yang dialami SK (29) perempuan asal Kecamatan Kembangbau, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Kegagalan itu yang membuat SK harus jujur dengan SW (40) suami ketiganya, karena massa lalunya yang kelam, kerap terungkap dari lingkungan sekitar sehingga berujung perceraian.

Namun kejujuran dirinya, membuat suami ketiganya SW tak tega dan berusaha membuka pengalaman pahit yang dialami istrinya meski SW tetap menerima keadaan SK.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Suami korban, SW (40) menceritakan peristiwa memilukan yang dialami istrinya SK selama belasan tahun menjadi korban dugaan pemerkosaan oleh keluarga hingga tetangga.

Dari keterangan SW, istrinya diduga diperkosa oleh 13 orang dengan rentan waktu cukup lama. Dari kelas 4 SD usia 11 tahun hingga usai 27 tahun.

Pemerkosaan itu sejak SK duduk di kelas 4 SD dimana aksi bejat itu pertama kali dilakukan oleh 5 orang yang merupakan keluarga sendiri yang terdiri dari kakak dan tetangga.

Kekerasan seksual yang dialami istrinya SK akhirnya dilaporkan sang suami SW, karena cukup keji, karena berlangsung dengan waktu yang cukup panjang disertai ancaman.

“Korban SK diperkosa mulai SD Kelas 4 oleh kakak kandung sama 4 temanya. Itu berlanjut sampai SD kelas 5. Nah kelas 5 itu baru berhenti yang memperkosa,” kata SW kepada media.

Baca Juga :  Sidang Depo Pertamina Plumpang Meledak, 38 Warga Tewas Terpanggang

Kalau kakak kandungnya, terakhir sampai 2021. Terus kalau bapaknya, mulai SD kelas 4 sampai 2021. Pamanya, mulai SD sampai 2021.

“Misanan, dari kelas 5 sampai 2021. Kalau keponakan berhenti kelas 5. Pakdenya hanya dua kali,” kata SW saat diwawancara.

SK korban kasus dugaan pemerkosaan ini tak berani menceritakan lantaran menerima ancaman dari para terduga pelaku.

Ancaman yang didapat seperti pemukulan hingga ancaman pembunuhan jika berani menceritakan aksi bejat mereka ke orang lain.

“Informasi pertama kali SK diperkosa justru dari kakaknya. Sementara temanya itu yang menyebarkan ke tetangga atau ke pelaku lain. Jadi pelaku lain tahu dari kakak,” ungkap SW.

Kasus ini, lanjut SW, pernah diadukan ke ibu kandungnya namun tidak percaya, karena SK masih kecil,  korban hanya bisa memendam dugaan kejahatan seksual yang dialaminya.

Suami korban SW, pernah berupaya mencari keadilan di Kepolisian setempat sekitar Mei 2023 dengan didampingi 2 Lembaga Bantuan Hukum untuk membawa kasus ini ke meja hijau.

Sayangnya, laporanya SW di Kepolisian tidak diterima karena dinilai kurang cukup bukti. Sebab, kejadiaan dugaan pemerkosaan itu di bulan Mei 2021 saat sudah menjadi istri SW.

“Terakhir, 2021 bulan 5 diperkosa oleh kakaknya, bapaknya, tetangganya, sama misanannya, terus sama MJ yang istrinya menjabat sebagai Kepala Dusun,” imbuhnya.

Baca Juga :  Sidang Depo Pertamina Plumpang Meledak, 38 Warga Tewas Terpanggang

Upaya Mencari Keadilan Terus Dilakukan SW

Upaya mencari keadilan benar-benar dilakukan SW dan korban SK. Sebab setelah upaya laporanya di Kepolisian dinilai kurang bukti, ia lantas berani mengunggah pengakuan-pengakuannya di media sosial.

Kondisi ini terpaksa dilakukan agar kasusnya menjadi perhatian Penegak Hukum. Sayangnya, usai cerita kejadian ini diunggah di media sosial Facebook, Instagram. Akun media sosial mereka justru hilang.

“Nah dari situ, semua medsos pada hilang. FB, WhatsApp, Instagram, semua pada hilang milik mereka (pelaku) itu, karena sudah tak kirimi rekamanya salah satu pelaku. Karena gini, satu pelaku, sudah mengakui. Pelaku yang mengaku ini namanya MJ,” jelasnya.

Saat ini mereka mengaku harus tinggal di Jawa Tengah, karena menghindari hal-hal yang tak diinginkan. Sebab selain adanya ancaman dari terduga pelaku, perpindahannya dari Jawa Timur ke Jawa Tengah juga karena pekerjaan.

“Kebetulan saya kerjanya di Jawa Tengah. Jadi awalanya saya di Jawa Timur tetapi kemudian ditugaskan di Jawa Tengah.

Selain itu juga ini saya pertimbangkan untuk menghindari hal-hal yang tidak saya inginkan. Sebab saat ini istri saya berani mengungkap semuanya ini. Sebab ada ancaman pembunuhan itu,” pungkasnya. (Indra)

 

Bagi yang penasaran dengan kejadian yang menimpa SK, silahkan kirim pertemanan di Akun Facebook bernama “Maria Siti”.  

Berita Terkait

Sidang Depo Pertamina Plumpang Meledak, 38 Warga Tewas Terpanggang
JNW: Pemilik Bus dan Penyelenggara Study Tour Sekolah Harus Bertanggung Jawab
Polda Jateng Berhasil Ungkap 3 Pelaku Pembunuhan di Desa Jatisobo
Humas KAI Doup 4 Semarang Prihatin Korban Tertemper KA Argo Muria
Gempa Tuban 6.0 Mag Terasa di Surabaya, Rembang Hingga Kota Semarang
Ketua PMI Jusuf Kalla Serahkan Bantuan Korban Banjir Demak
Kapolda Jateng Tinjau Dampak Jebolnya Tanggul Sungai Wulan Karanganyar   
Penggiat Anak Minta Ibu Pelaku Pembunuhan di Bekasi Dihukum Berat
Berita ini 98 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 20 Mei 2024 - 16:43 WIB

Waduh…!!!, di Kabupaten Bekasi Lantik Pejabat BUMD Jelang Tengah Malam

Senin, 20 Mei 2024 - 14:09 WIB

Dukung Pencalonan Tri Adhianto, MUI Kota Bekasi Terpapar Politik Praktis

Senin, 20 Mei 2024 - 09:41 WIB

Cegah Penyakit DBD, RT01 Perumahan VGH Kebalen Gelar Fogging  

Senin, 20 Mei 2024 - 08:28 WIB

DR. Weldy: Urgensinya Apa Akomodasi PPK dan PPS Plesiran ke Bali

Minggu, 19 Mei 2024 - 17:52 WIB

Polres Kabupaten Bekasi Didesak Usut Pengancaman Keluarga Pirlen Sirait

Jumat, 17 Mei 2024 - 17:13 WIB

Pasca Pemberitaan Proyek Conblock SDN 02 Kebalen Dadakan Pasang Plang

Jumat, 17 Mei 2024 - 16:04 WIB

Pengurus PWI Bekasi Raya Bakal Dilantik 26 Juni 2024

Jumat, 17 Mei 2024 - 15:55 WIB

DBMSDA Kota Bekasi Kembali Anggarkan Rp1,8 Miliar Proyek Sumur Resapan

Berita Terbaru

Foto: Samuel F Silaen

Berita Utama

Hadiah Fenomenal Reformasi 1998 Hingga Kembali ke Neo Orde Baru! 

Senin, 20 Mei 2024 - 14:39 WIB

Foto: Giat Fogging Wilayah RT01 RW024 Perum VGH Kebalen, Minggu 19 Mei 2024

Seputar Bekasi

Cegah Penyakit DBD, RT01 Perumahan VGH Kebalen Gelar Fogging  

Senin, 20 Mei 2024 - 09:41 WIB

Foto: DR. Weldy Jevis Saleh, SH, MH dan Jajaran PSI Kota Bekasi

Seputar Bekasi

DR. Weldy: Urgensinya Apa Akomodasi PPK dan PPS Plesiran ke Bali

Senin, 20 Mei 2024 - 08:28 WIB