BERITA BEKASI – Paparazi adalah istilah yang merujuk pada fotografer lepas yang sering membuntuti orang yang mereka sukai atau cintai untuk mengambil sebuah gambar atau foto dari orang tersebut tanpa disadari.
Namun istilah Paparazi itu telah bergeser bukan membuntuti orang yang disukai tapi membututi orang yang akan menjadi mangsa atau sasaran untuk diperas sekelompok orang yang selalu melekatkan istilah Paparazi dengan profesi Journalist.
Kepada Matafakta.com, Indah (39) wanita pasangan korban pemerasan mengungkapkan, saat keluar dari hotel tempatnya menginap bersama pasangan prianyanya di salah satu Hotel di Wilayah Cikunir, Kota Bekasi, kendaraanya tiba-tiba dipepet motor yang diboncengi pria dan wanita.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Wanita itu berlogat seberang dengan nanda tinggi mengancam akan mempublikasikan. Katanya kita sudah berbuat asusila sambil menunjukan foto. Tak selang berapa lama datang lagi satu motor yang ditumpangi dua orang pria,” kata Indah, Selasa (8/8/2023).
Diakui Indah, memang pasangan prianya masih memiliki istri sah, sehingga saat kejadian itu pasangan prianya langsung ketakutan, karena diancam para pelaku akan diviralkan melalui media social dan pemberitaan.
“Kalau saya status janda, tapi kalau pasangan saya memang masih beristri. Para pelaku sempat menyebutkan nama medianya, tapi ngak perlu saya ungkapkan. Awalnya, mereka minta Rp200 juta agar tidak diberitakan,” jelas Indah.
Karena, lanjut Indah, pasangan prianya ketakutan dan malu, karena posisi berada dipinggir jalan umum yang memancing padangan para pengendara lain akhirnya teman prianya mengalah dengan memberikan uang sebesar Rp50 juta.
“Saat itu pikiran kita sudah ngak jernih apalagi yang wanitanya nadanya selalu tinggi berlogat Sumatera yang membuat kita malu dilihat orang yang akhirnya menyerahkan uang sebesar Rp50 juta lewat transfer saat itu juga,” imbuhnya.
Padahal tambah Indah, pasangan prianya bukanlah seorang pejabat atau ASN atau seseorang yang berprofesi pablik figure hanya wiraswasta dan bukan membawa istri orang ke hotel, sehingga harus diviralkan melalui pemberitaan.
“Mungkin saat itu pasangan saya hanya ngak mau ribet aja atau malu kalau sampai kejadian. Modal mereka hanya foto kendaraan saat keluar dari parkiran hotel. Sebab, kalau dalam hotel mustahil. Tapi mau gimana lagi. Nyesek si kalau dipikir,” pungkasnya. (Indra)