Ini Penjelasan Pengamat Soal Korupsi Investasi Menguntungkan di Negeri +62

- Jurnalis

Jumat, 7 Juli 2023 - 18:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Samuel F Silaen

Samuel F Silaen

BERITA JAKARTA – Baru baru ini trending issue terjadi dagelan di dunia politik warga +62 ada entitas yang menggugat masa jabatan Ketua Umum Partai Politik. Disisi lain ada juga yang mau membatasi masa jabatan Anggota Parlemen.

“Yang tak kalah penting adalah menambah durasi masa jabatan Kepala Desa menjadi 9 tahun,” kata Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (LAKSAMANA), Samuel F. Silaen kepada wartawan di Jakarta, Jumat (7/7/2023).

Silaen berucap, apa yang sedang terjadi di negeri ini ibarat lawakan komedian seperti masuk ke lorong labirin yang mirip lingkaran setan yang tidak berujung. Apa yang mau diperbaiki, dimulai dari mana untuk memperbaikinya itu tidak jelas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Tidak ada fokusnya, karena begitu banyaknya masalah yang membelenggu bangsa Indonesia ini. Ada apa?,” tanya Aktivis Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) itu.

Dikatakan Silaen, issue yang berkembang dilapangan +62 adalah bagaimana caranya mengalihkan perhatian masyarakat Indonesia dari permainan para koruptor yang mencuri uang rakyat Indonesia triliunan secara sistematis makin terlihat nyata.

Baca Juga :  Kasus Panji Gumilang, Alvin Lim: Kenapa Dana Yayasan Dipindah ke Rekening Polri?

“Huru-hara dimainkan oleh para komparador seperti di dunianya mafioso dan menonton film-film Holywood. Rakyat disuguhi tontonan menarik agar pejabat, elite politik yang korupsi bebas berpesta pora,” ungkapnya.

Lebih jauh Silaen mengatakan, ibarat pribahasa majikan lempar tulang belulang kepada anjingnya, lalu anjing-anjing berebut tulang belulang, hingga mempertaruhkan nyawanya demi mendapatkan tulang-belulang yang di lemparkan itu.

“Sementara majikan begitu enaknya menikmati dagingnya. Rakyat tidak menyadari kelakuan tersebut, karena masyarakat dibikin lupa karena tahu begitu laparnya rakyat, bagaimana caranya rakyat memenuhi kebutuhan hidupnya yang pas-pasan, Senin-Kamis,” jelasnya.

Sementara pejabat, elite-elite dan oligarki begitu serakahnya menumpuk harta kekayaan yang berlimpah bahkan konon kabarnya disiapkan untuk tujuh turunan. Itu gambaran umum yang sedang terjadi di negeri+62 ini.

“Ada yang mati mengenaskan di lumbung padi, artinya banyak rakyat Indonesia mati di negeri yang begitu kaya-raya ini. Apa sebabnya itu terjadi, karena banyak pejabatnya hanya sibuk urus dirinya sendiri dan tidak memikirkan rakyat,” tutur Silaen.

Baca Juga :  Kuasa Hukum Korban Investasi Bodong DNA Pro Buatkan Surat Terbuka

Kalau itu terjadi siapa yang kita persalahkan, Presiden?, apa pemilik Partai? pejabat- pejabat Pemerintah atau Negara? Rakyat tidak dapat berbuat apa-apa, karena posisinya sangat di lemahkan.

“Kaum terdidik juga tidak bisa lagi diharapkan karena sepertinya tersandera juga oleh kepentingan politik yang membelitnya. Investasi yang paling menguntungkan di negeri +62 ini adalah korupsi, makanya semua berlomba-lomba untuk korupsi,” ujarnya.

Kalau apes ia ketangkap, lalu dihukum beberapa tahun, setelah itu negosiasi maka keluar cepat dengan hasil-hasil yang di korupsi itu, masih bisa sisa 50 persen dari nilai jumlah korupsinya.

Hal demikianlah yang membuat tingkat korupsi di Indonesia ini tidak akan turun apalagi berkurang. Sebab korupsi sistemik dianggap sebagai jalan untuk mencapai kaya raya dengan tingkat resiko yang rendah dan kompromistis.

“Hukum bisa dibeli dengan hasil korupsi tersebut maka setelah keluar penjara masih banyak sisa uangnya,” pungkas Silaen, Alumni Lemhanas Pemuda 2009 ini. (Indra)

Berita Terkait

PT. Polo Ralph Lauren Minta Penggantian Hakim Sengketa Merek di MA
Alvin Lim Bocorkan Strategi Investasi Options Agar Untung Besar
Bebaskan Charlie Chandra, Alvin Lim Ungkap Strategi Kemenangan Lawan 9 Naga
Cerdas Keuangan, Alvin Lim: Investasi Options Lebih Baik Dari Saham
Alvin Lim Gelar “Training Options Batch 2” Ajarkan Masyarakat Melek Investasi
Kasus Panji Gumilang, Alvin Lim: Kenapa Dana Yayasan Dipindah ke Rekening Polri?
Nasabah PT. Asuransi Allianz Tunjuk LQ Indonesia Law Firm Jadi Kuasa Hukum
KOPPAJA Desak Jaksa Agung Tangani Kasus Korupsi Rp1 Triliun di Banten
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 7 Mei 2024 - 01:08 WIB

PT. Polo Ralph Lauren Minta Penggantian Hakim Sengketa Merek di MA

Senin, 6 Mei 2024 - 15:51 WIB

Bebaskan Charlie Chandra, Alvin Lim Ungkap Strategi Kemenangan Lawan 9 Naga

Minggu, 5 Mei 2024 - 13:31 WIB

Cerdas Keuangan, Alvin Lim: Investasi Options Lebih Baik Dari Saham

Sabtu, 4 Mei 2024 - 19:17 WIB

Alvin Lim Gelar “Training Options Batch 2” Ajarkan Masyarakat Melek Investasi

Jumat, 3 Mei 2024 - 10:32 WIB

Kasus Panji Gumilang, Alvin Lim: Kenapa Dana Yayasan Dipindah ke Rekening Polri?

Jumat, 3 Mei 2024 - 09:18 WIB

Nasabah PT. Asuransi Allianz Tunjuk LQ Indonesia Law Firm Jadi Kuasa Hukum

Kamis, 2 Mei 2024 - 13:17 WIB

KOPPAJA Desak Jaksa Agung Tangani Kasus Korupsi Rp1 Triliun di Banten

Kamis, 2 Mei 2024 - 10:09 WIB

Kuasa Hukum Korban Investasi Bodong DNA Pro Buatkan Surat Terbuka

Berita Terbaru

Karyawan PT. Polo Ralph Lauren Indonesia

Berita Utama

PT. Polo Ralph Lauren Minta Penggantian Hakim Sengketa Merek di MA

Selasa, 7 Mei 2024 - 01:08 WIB