BERITA BEKASI – Ketua Investigasi Gabungnya Wartawan Indonesia (GWI), Agus Budiono, menyesalkan perkataan Kapolres Kendari, Kombes Pol Eka Faturrahman yang menyatakan, tidak akan melayani media online yang tidak tergabung di Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).
Hal itu disampaikan Kombes Eka Faturrahman ketika menjawab konfirmasi awak media, terkait perkembangan peristiwa penikaman yang nyaris merenggut nyawa Obetran di Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari pada Minggu 18 Desember 2022 lalu.
“Harusnya seorang Kapolres itu bersikap bijak, karena dialam demokrasi jangankan persoalan wartawan itu bernaung di Organisasi apa? Selaku masyarakat pun boleh bertanya dan mengkritisi,” terang Agus kepada Matafakta.com, Senin (19/6/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih jauh Agus mengatakan, Organisasi apapun tidak menjamin mental seseorang itu pasti benar atau dapat dipercaya, karena semua kembali kepada individu-nya masing-masing yaitu manusianya, bukan naugan Organisasinya.
“Apa bedanya dengan institusi Kepolisian yang masuknya aja sudah lewat diseleksi dan dididik, tapikan tetap aja ada oknum yang mentalnya kurang baik. Begitu juga dengan dunia media atau Jurnalist juga sama,” jelasnya.
Oleh karena itu, lanjut Agus, Kapolres Kendari Kombes Eka Faturrahman, tidak pantas mengradasi atau menjastifikasi seakan selain wartawan atau media online yang tidak bergabung di PWI terkesan tidak benar, sehingga tidak perlu dilayani Polres Kendari.
“Perkataan Kombes Eka Faturrahman sangat tendensius sikap yang tidak patut dicontoh sebagai seorang Kapolres. Semoga ini menjadi perhatian Kapolri untuk menempatkan orang yang sesuai pada posisinya, sehingga tidak membuat gaduh dibawah,” pungkasnya. (Indra)