BERITA JAKARTA – Apa yang membuat Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP, Hasto Kristiyanto menyindir safari politik Anies Baswedan. Itu artinya apa yang dilakukan Tim suksesnya Anies sudah membuat Partai penguasa kepanasan yang juga Partai pemenang Pemilu 2019.
Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana), Samuel F SIlaen, ini yang ditunggu tim suksesnya, karena sudah memberikan efek samping atas tindak-tanduk para pihak yang berada dibalik peristiwa safari politik Anies selama ini.
“Justru mereka tertawa terbahak-bahak atas komentar miring yang dilakukan oleh Anies dan kawan-kawan,” kata Silaen kepada Matafakta.com, Selasa (21/3/2023) di Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dikatakan Silaen, selama diyakini bahwa politik itu dinamis, maka lebih baik Sekjen DPP PDI-P fokus merawat jajarannya didaerah-daerah, membantu persiapan untuk berlaga di garda terdepan dalam meraih dukungan rakyat agar PDI-P tetap dapat memperoleh jumlah kursi Legislatif terbanyak.
“Itu jauh lebih urgen dari pada sekedar sindir Capres dari Partai lain,” ujar aktivis Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) itu.
Sepantasnya Hasto menggerakkan kader- kader sebagai ujung tombak untuk melakukan agitasi dan propaganda politik demi menaikkan elektabilitas calon Legislatif (Caleg) di semua tempat.
“Apa bila perlu didanai oleh Partai tokh siapapun yang terpilih dari dapil masing- masing Caleg akan menyumbangkan emas buat perolehan kursi Legislatif,” saran Silaen.
Partai politik yang selama ini sudah mengumpulkan pundi-pundi rupiah dari para Anggota Legislatifnya (Caleg), termasuk dukungan para Eksekutif dari Partai yang berhasil didudukkan, dikoordinir bekerjasama memperkuat daerah kekuasaan.
“Ini demi kemenangan pada Pemilu serentak 2024,” jelas Silaen mantan fungsionaris DPP KNPI itu.
Pemilu serentak 2024 ini belum punya role model untuk diterapkan basis data karena baru ujicoba pertama kali. Makanya sistem Pemilu itu jangan sebentar-bentar dirubah. Karena yang namanya belum khatam itu rentan blunder dan juga rusak sebelum dikuasai dengan baik.
“Bernegara dan berbangsa harus memiliki karakter kebangsaan dan keteguhan yang dapat dijadikan modal dasar pembangunan untuk dijadikan perekat lintas SARA yang tidak dapat dipecah-belah oleh penyusup yang memakai jubah-jubah apapun itu.
“Hal ini yang sangat penting dan perlu dilakukan dari sekedar basa-basi atau gimik-gimik yang menguras energi bangsa ini,” kritik Silaen menambahkan.
Jadi Hasto, tambah Silaen lagi, tidak perlu risau dengan apa yang sedang Anies lakukan, cukup “mainkan” lewat ‘anak buah” supaya tidak kelihatan baper yang dapat menurunkan citra diri Partai politik pemenang.
“Jika sudah demikian apa kata dunia, politik itu soal seni memainkan peran dan sebagai petinggi Partai cukup gerakkan pion untuk menahan langkah lawan,” pungkas Silaen. (Indra)