BERITA BEKASI – Proyek tanpa plang yang berlokasi persis di depan Gerbang Perumahan Villa Gading Harapan (VGH), Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Jawa Barat, kembali menelan korban masyarakat pengguna jalan khususnya kendaraan roda dua.
Pasalnya, tanah merah yang diangkut menggunakan truck untuk pengurukan dilokasi proyek tersebut, berceceran disepanjang Jalan Raya yang membuat Jalan licin ketika turun hujan, sehingga banyak masyarakat pengendara roda dua yang tergelincir.
Kepada Matafakta.com, Ketua PAC Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kebalen, Saparudin Bi’in mengatakan, hingga kini pihaknya, selaku warga Kebalen, tidak pernah mengetahui apa yang akan dibangun dilokasi lahan yang cukup luas tesebut.
“Karena dilokasi proyek itu ngak ada plang. Bahkan Lurah Kebalen aja yang punya wilayah waktu kita datangi ke kantornya ngak tahu itu proyek apa? kan aneh kaya proyek siluman aja,” sindir Safar, Jumat (28/1/2022).
Kami sore tadi, sambung Ustadz Sapar sapaan akrabnya, pihaknya PAC GP Ansor Kebalen bersama Banser Satkoyon, Babelan, Ormas LMP Kecamatan Babelan, Ormas FBR Kebalen, Karang Taruna RW02 wilayah, Perwakilan Masyarakat dan Tokoh Masyarakat mendatangi Kelurahan Kebalen.
“Kita minta Lurah Kebalen segera bersurat, karena sudah membawa dampak terhadap lingkungan. Ini sangat membahayakan masyarakat terlebih jika proyek tersebut belum mengantongi izin ya harus ditertibkan,” tandasnya.
Sementara itu, salah satu warga setempat yang juga CEO BeritaEkspres Group, Indra Sukma ikut bersuara terkait banyaknya proyek pembangunan diwilayah Kebalen yang tidak terkontrol, termasuk proyek pembangunan tiga lantai diwilayah RW024 yang hingga kini belum ada kejelasan.
“Kalau diwilayah Kebalen ini dari dulu sudah seperti itu semua bebas membangun sampai kita ngak pernah tahu ada izin atau ngak. Semua bebas aja ngebangun tahu – tahu sudah terbangun aja,” ujarnya.
Dia mencontohkan seperti bangunan tiga lantai diwilayah pemukiman warga di RW024 yang sampai sekarang belum diketahui peruntukannya. Terakhir, tiga kali listrik PLN padam diwilayah RW024 konslet terbakar akibat steger bangunan menyetuh kabel listrik.
“Padamnya bukan wilayah RW024 aja, tapi sampai ke RW025 sekitarnya. Lokasi dua kavling itu dibangun habis tiga lantai keatas sampai ngak ada lahan atau lokasi bakal parkirnya, gimana itu perhitungan izinnya tentunya nanti akan berdampak kelingkungan,” ujarnya.
Persoalan itu, tambah Indra, sudah dilaporkan tapi sampai sekarang belum ada tindaklanjut dari Aparat Pemerintah setempat baik Kelurahan ataupun Kecamatan, sehingga warga sampai sekarang pun bertanya kegunaan bangunan tersebut diwilayahnya.
“Terbaru diwilayah Perumahan VGH yaitu adanya bangunan baru Alfamidi yang cukup besar dan menyumbang kiriman air ke wilayah warga RW024 yang mengakibatkan banjir dari pembuangan drainasenya. Ya, sudah begitu ceritanya disini,” pungkas Indra. (Hasrul)