BERITA BREBES – Baru sekitar 5 bulan direnovasi melalui program bedah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) bantuan Pemerintah, rumah Suwarniti (70) warga Desa Pesantunan RT06/RW01, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, tiba-tiba ambruk. Peristiwa itu, terjadi Kamis 20 Februari 2020 sekitar pukul 22.30 WIB.
Penghuni rumah yang sedang sakit di dalam kamarnya, sempat selamat di dalam reruntuhan bangunan, namun akhirnya meninggal dunia tiga jam berselang setelah mendapatkan perawatan di rumah anaknya, Suriah (50) yang berada di depan rumah korban.
“Korban yang selamat dan sadar saat dievakuasi warga setempat akhirnya meninggal dunia di rumah anaknya. Sesaat sebelum meninggal pukul 01.30 WIB, korban sempat muntah-muntah dan terdengar suara ngorok dari tenggorokannya,” jelas Kapten Infanteri Turiman, Danramil 03 Wanasari Kodim 0713 Brebes kepada Matafakta.com, Minggu (23/2/2020).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dijelaskannya, diduga nenek tersebut meninggal akibat pendarahan dalam di bagian dada dan kepala saat tertimpa genteng, kayu dan dinding batu bata yang belum diplester dari bangunan yang sudah tua itu.
“Almarhumah sudah dimakamkan pagi ini di pemakaman desa, sedangkan kejadian tersebut masih ditangani Polsek Wanasari untuk pengusutan lebih lanjut,” imbuhnya.
Dibenarkan Suriah, bahwa kejadian terjadi secara tiba-tiba saat dirinya bersama adiknya, Warsono (38) sedang duduk di teras rumahnya yang berada di depan teras rumah korban.
“Tidak ada angin dan tidak ada hujan tiba – tiba rumah ibu ambruk. Kami pun langsung mencari korban (ibu) yang sedang sakit di dalam kamar dan tidak bisa kemana-mana,” ungkapnya.
Informasi yang didapat, banyak warga yang menyayangkan rumah berukuran 6×9 meter tersebut ambruk karena baru 5 bulan direhab.
Salah satunya, Asep, Ketua RT06 yang membenarkan, bahwa rumah tersebut baru direhab melalui program bedah rumah senilai Rp17,5 juta.
“Korban punya enam anak, dua masih belum berkeluarga dan masih tinggal bersamanya. Almarhumah sudah lama sakit dan hanya terbaring di tempat tidur,” ungkap Asep.
Ditambahkannya, korban merupakan salah satu penerima program bantuan PKH, karena merupakan keluarga sangat miskin. (Aan)
BeritaEkspres Group