BERITA BEKASI – Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa se-Bekasi (Aksi) melakukan aksi unjuk rasa mendesak Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Bekasi untuk segera menyelesaikan kasus dugaan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) proyek pembangunan USB SMPN 3 Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (20/2/2020).
Koordinator Lapangan, Rendy Donald Sijabat mengatakan, pihaknya meminta Kejari Cikarang, transparan mengenai proses kasus proyek pembangunan USB SMPN 3 Karang Bahagia yang menelan anggaran sebesar Rp13,2 miliar yang dikerjakan PT. Ratu Angun Pribumi (RAP).
“Belum genap setahun kondisi bangunan tersebut sudah memprihatinkan. Untuk itu, kami menduga kuat adanya unsur niat dan kesengajaan menguntungkan diri sendiri baik berkelompok maupun perusahaan. Kami, disini mendesak Kajari untuk transparan pada proses penanganan atas laporan kami,” kata mahasiswa Politeknik Meta Industri tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dikatakannya, Kejari Kabupaten Bekasi harus mengusut tuntas proses kasus tersebut sampai keakarnya. Kami, menduga aksi Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) tersebut tak terlepas adanya permainan oknum di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bekasi.
“Kami menduga ada oknum di PUPR yang bermain mata dengan pihak kontraktor dalam proyek tersebut. Untuk itu, kami mendesak Kejari Cikarang, mengusut tuntas kasus ini hingga ke elit pejabat Pemerintahan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Kejari Cikarang, Kabupaten Bekasi, Mahayu Dian Suryandari langsung menemui pendemo bersama jajarannya dan mengatakan memang harusnya kemaren pihak kontraktor dipanggil Kejaksaan, namun karena ada persoalan lain, sehingga pemanggilan itu tertunda.
“Kemarin harusnya sudah dipanggil, tapi karena ada persoalan lain jadi tertunda dulu, tapi nanti pasti akan diperiksa,” ungkapnya.
Ketika ditanya bahwa pihak kontraktornya kini tengah ditahan oleh Unit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Polda Metro Jaya (PMJ) terkait dugaan penipuan dan pemalsuan dokumen Negara, Ayu menjawab tidak ada masalah.
“Ya, saya dengar tentang itu, dugaan pemalsuan dokumen Negara. Tapi bagi saya justru akan lebih mudah untuk melakukan pemeriksaan,” pungkasnya.
Pantauan dilokasi, aksi unjuk rasa mahasiswa berlangsung kondusif dengan pengawalan anggota Kepolisian Resort Metro Kabupaten Bekasi dan Anggota Kodim 0509 serta Anggota Korem 051 Wijayakarta hingga massa membubarkan diri. (Mul)
BeritaEkspres Group