Presiden Jokowi Tiba di Indonesia Usai Lawatan ke Australia

- Jurnalis

Selasa, 11 Februari 2020 - 13:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BERITA JAKARTA – Usai melaksanakan serangkaian kunjungan kenegaraan ke Australia pada 8-10 Februari 2020, Presiden Joko Widodo kembali ke Tanah Air. Presiden bertolak dari Bandara Militer Defence Establishment Fairbairn, Canberra, sekitar pukul 16.00 waktu setempat atau 12.00 WIB.

Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 yang membawa Presiden dan rombongan mendarat di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Senin, 10 Februari 2020, sekitar pukul 18.45 WIB.

Dalam penerbangan tersebut Presiden didampingi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD., Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, dan Sekretaris Militer Presiden Mayjen TNI Suharyanto.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain itu turut pula Kepala Protokol Negara Andri Hadi, Komandan Paspampres Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, dan Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana.

Selama berada di Australia, Presiden Jokowi mendapatkan upacara penyambutan kenegaraan di Government House, Canberra. Presiden juga mengadakan pertemuan dengan Gubernur Jenderal Australia David Hurley dan dijamu santap siang.

Baca Juga :  Menteri ATR BPN Perlu Ungkap Kasus Makam Kedondong Kota Bekasi

Dalam santap siang tersebut, Gubernur Jenderal Australia mengapresiasi kontribusi Indonesia dalam penanganan kebakaran hutan yang melanda Australia.

“Kita sangat berterima kasih untuk bantuan Indonesia dalam menghadapi kebakaran hutan di Australia dengan pengiriman lebih dari 30 insinyur angkatan bersenjata untuk berkontribusi pada Operation Bushfire Assist (Operasi Penanganan Kebakaran Hutan),” kata Hurley.

Keesokan harinya, Presiden melakukan serangkaian kegiatan di Gedung Parlemen Australia. Dimulai dari pertemuan tête-à-tête dengan Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison, dilanjutkan pertemuan bilateral dalam kerangka Indonesia-Australia Annual Leader’s Meeting (ALM), hingga menyampaikan pidato di depan anggota parlemen Australia.

Presiden Jokowi dan PM Morrison juga menyaksikan penandatanganan dua nota kesepahaman (Memorandum of Understanding (MoU), yaitu Plan of Action of Indonesia-Australia Comprehensive Strategic Partnership yang ditandatangani oleh Menlu RI dan Menlu Australia, dan MoU concerning Transportation Security Cooperation yang ditandatangani oleh Menhub RI dan Menhub Australia.

Baca Juga :  2 Tahun Sudah, LP Koperasi Lima Garuda di PMJ Belum Ada Titik Terang

Kegiatan Presiden ditutup dengan menghadiri pertemuan Indonesia-Australia Business Roundtable di mana Presiden menyampaikan fokus kerja pada periode kedua pemerintahannya. Di hadapan para CEO sejumlah perusahaan Australia, Presiden juga berkomitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai negara ramah investasi.

“Komitmen untuk menciptakan iklim investasi yang lebih baik akan terus saya lakukan. Kali ini saya coba once and for all melalui dikeluarkannya Omnibus Law. Omnibus Law ini akan menyederhanakan semua peraturan dan menciptakan iklim investasi yang lebih baik. Saya targetkan Omnibus Law selesai pada semester I tahun 2020 ini,” kata Presiden.

Saat tiba di Halim Perdanakusuma, Presiden disambut oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Idham Azis, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Red)

 

Humas Kemensetneg

Berita Terkait

Kabinet Prabowo Dibawah Bayang-Bayang Jokowi Digelayuti Awan Gelap
2 Tahun Sudah, LP Koperasi Lima Garuda di PMJ Belum Ada Titik Terang
Menteri ATR BPN Perlu Ungkap Kasus Makam Kedondong Kota Bekasi
Mangkrak, Radio Streaming “Sound Of Justice” Kejagung RI Memprihatinkan
Kasus PT. Timah, MAKI: Jampidsus Tutup Mulut Soal RBS
Rene Putra Tantrajaya: Penghasut Pemilih Pilkada Sanksi 6 Tahun Penjara
Mafia Tanah Marak di Kotamobagu Tapi Oknumnya Disejahterakan Negara!  
Begini Cara Adukan ASN Tak Netral Pada Pilkada 2024
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 17 Oktober 2024 - 15:43 WIB

Kabinet Prabowo Dibawah Bayang-Bayang Jokowi Digelayuti Awan Gelap

Kamis, 17 Oktober 2024 - 00:04 WIB

2 Tahun Sudah, LP Koperasi Lima Garuda di PMJ Belum Ada Titik Terang

Rabu, 16 Oktober 2024 - 08:45 WIB

Menteri ATR BPN Perlu Ungkap Kasus Makam Kedondong Kota Bekasi

Senin, 14 Oktober 2024 - 22:48 WIB

Mangkrak, Radio Streaming “Sound Of Justice” Kejagung RI Memprihatinkan

Senin, 14 Oktober 2024 - 16:07 WIB

Kasus PT. Timah, MAKI: Jampidsus Tutup Mulut Soal RBS

Berita Terbaru

Makam Kedondong Jatiwarna Kota Bekasi

Seputar Bekasi

Dodo: Kuburan Makam Kedondong Sudah Puluhan Tahun Baru Sekarang Ribut

Jumat, 18 Okt 2024 - 08:53 WIB

Gedung KPK

Hukum

Harta dan Aset Dirampas Rafael Alun Trisambodo Gugat KPK

Kamis, 17 Okt 2024 - 23:12 WIB

Foto: Sandra Dewi

Hukum

Usut TPPU Majelis Hakim Minta Jaksa Hadirkan Sandra Dewi

Kamis, 17 Okt 2024 - 23:05 WIB

Ket. Foto: Mobil Rental dan Laporan Polisi

Kiriminal

Waduh…..!!!, Pensiunan ASN Kementerian Gelapkan Mobil Rental

Kamis, 17 Okt 2024 - 17:51 WIB