Badai Jiwasraya dan ASABRI Hantam Banteng Moncong Putih

- Jurnalis

Minggu, 12 Januari 2020 - 13:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Samuel F. Silaen

Samuel F. Silaen

BERITA JAKARTA – Pertarungan antara kasus Jiwasraya vs kasus suap apes Komisioner KPU. Cara-cara lama terulang di dalam “me menage” bangsa ini. Kira-kira siapa aktornya kasus korupsi yang mencapai triliunan rupiah itu?. Hal itu diungkapkan, Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana) Samuel F. Silaen di Jakarta.

“Saya sebutin actor, karena ini kasus sudah cukup berjalan lama. Mengapa kasus suap 400- 900 juta rupiah begitu heboh banget di semburkan dilinimasa sosial media. Itulah pertanyaan besarnya,” kata Samuel, Minggu (12/1/2020).

Sekarang yang dihantam itu lanjutnya, Partai pemenang Pemilu yang diidentikkan punya Jaksa Agung (Kejagung), kebetulan sedang tangani kasus korupsi di Jiwasraya. Eh, belum kelar kasus Jiwasraya, malah sekarang muncuat kasus korupsi di ASABRI yang kabarnya mencapai Rp10 triliun.

“Benar tidaknya kasus yang membelit Sekjen PDIP itu, sepertinya tidak sebanding dengan kasus mega korupsi di PT. Jiwasraya yang sedang ditangani kejagung,” tegas aktivis kepemudaan ini.

Pertarungan antar elite-elite sedang berjibaku untuk saling “memangsa”, ini persis peribahasa gajah bertarung lawan gajah, pelanduk mati di tengah-tengah, maka yang menjadi korban adalah orang kecil,” tambah Samuel.

Dikatakan Samuel, kenapa Partai banteng moncong putih yang disosor? Ini dalam rangka ‘mem bargain kan’ kasus yang sedang diusut Kejagung. Karena, Kejagung di ‘asosiasi’ kan kepada PDIP. Menurutnya, inilah permainan bidak catur politik yang sedang coba dimainkan para pemain Politik.

Baca Juga :  Segarkan Organisasi, Polda Metro Jaya Rotasi Beberapa Perwira

“Mungkinkah, kasus Jiwasraya dan ASABRI ini melibatkan banyak ‘pemain’ lama?. Disini begitu banyak orang (pihak-pihak) yang sedang ketar- ketir. Salah-salah jadi korbannya. Inilah analisa saya terhadap kasus yang sedang ditembakkan ke sarang banteng moncong putih itu,” papar Samuel.

Ditambahkan Samuel, memang masalah bangsa ini kelihatan begitu rumit, karena masing-masing punya ‘kartu truf’, titik lemah dari dosa masa lalu.

“Pemerintah sekarang adalah warisan masa lalu, tentu saja dimasa lalu punya pemain dan itu mungkin berprilaku melawan aturan dalam menjalankan kebijakannya. Bisa disengaja bisa juga tidak disengaja, karena harus tunduk pada kebijakan atasan masing-masing,” pungkas Samuel. (CR-1)

Berita Terkait

Soal Viral Netizen Malaysia Ngaku Diperas Saat DWP 2024 di Kemayoran
Jelang Nataru, Kakorlantas Polri Gelar Latihan Pra Operasi Lilin 2024
Segarkan Organisasi, Polda Metro Jaya Rotasi Beberapa Perwira
Operasi Lilin 2024 Akan Dimulai 21 Desember 2024 Hingga 2 Januari 2025
Pj Gubernur DKJ Jakarta Didesak Putus Kontrak PT. Moya Indonesia
Kemenkes Diminta Investigasi Soal Bayi Tertukar di RS Islam Cempaka Putih
Video Viral Kritisi PNS Sering Rapat di Hotel di Takedown Pemilik Akun
LP Satu Tahun Mandek, LQ Indonesia Law Firm Simbangi Bareskrim Polri
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 19 Desember 2024 - 20:25 WIB

Soal Viral Netizen Malaysia Ngaku Diperas Saat DWP 2024 di Kemayoran

Rabu, 18 Desember 2024 - 15:08 WIB

Jelang Nataru, Kakorlantas Polri Gelar Latihan Pra Operasi Lilin 2024

Rabu, 18 Desember 2024 - 14:40 WIB

Segarkan Organisasi, Polda Metro Jaya Rotasi Beberapa Perwira

Rabu, 18 Desember 2024 - 14:30 WIB

Operasi Lilin 2024 Akan Dimulai 21 Desember 2024 Hingga 2 Januari 2025

Jumat, 13 Desember 2024 - 13:31 WIB

Pj Gubernur DKJ Jakarta Didesak Putus Kontrak PT. Moya Indonesia

Berita Terbaru

Kejari Pulau Taliabu

Berita Daerah

Kejari Pulau Taliabu Musnakan Sejumlah Barbuk Hasil Kejahatan

Sabtu, 21 Des 2024 - 15:44 WIB

Keraton Surakarta

Lifestyle

Duo Penegak Hukum Raih Gelar Bangsawan Keraton Surakarta

Sabtu, 21 Des 2024 - 14:29 WIB