Iran dan AS Panas, Pemerintah Diminta Jamin Keselamatan WNI

- Jurnalis

Kamis, 9 Januari 2020 - 10:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi

Ilustrasi

BERITA JAKARTAHubungan antara Amerika Serikat (AS) dan Iran semakin memanas usai serangan ke markas tentara AS di Irak. Anggota Komisi I Bobby Adhityo Rizaldi meminta Pemerintah fokus menjaga keselamatan warga negara Indonesia (WNI) di Iran dan Irak.

“Pemerintah harus fokus menjamin keselamatan warganya dan segera membuat contingency plan kedubes-kedubes yang berada di sekitar wilayah Iran, sehingga tidak ada korban baik dari WNI maupun diaspora,” kata Bobby kepada awak media, Kamis (9/1/2020).

Dikatakan Bobby, kedubes-kedubes RI di Negara Timur Tengah, harus siap jika sewaktu-waktu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Salah satunya siap mengevakuasi WNI.

“Saya berharap semua Kedubes RI di Negara-Negara Timur Tengah siap untuk rencana evakuasi WNI,” kata Bobby.

Politikus Partai Golkar itu juga meminta Pemerintah Pusat menyiapkan anggaran untuk mengantisipasi apabila hubungan AS dan Iran yang memanas ini berdampak ke ekonomi global.

“Pemerintah dalam keadaan darurat harus memiliki kemampuan dana yang lebih untuk mengantisipasi kejadian darurat yang berakibat signifikan. Semisal, nilai tukar yang melemah dan berpengaruh terhadap suplai kebutuhan masyarakat berkurang atau melemah,” paparnya.

Baca Juga :  JNW: Setahun Kasus Naskah Akademik di Polda Metro Jaya Masih Senyap  

Diberitakan, Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno LP Marsudi menyebut pihaknya telah menyiapkan contingency plan untuk WNI yang ada di Iran maupun Irak sebagai langkah antisipatif. Retno mengaku juga sudah berkomunikasi dengan perwakilan RI di Iran maupun Irak.

“Yang perlu kita persiapkan lebih matang adalah dampaknya terhadap WNI. Kita terus melakukan komunikasi dengan para kepala perwakilan kita di Negara-Negara, baik di Iran, Irak maupun kemungkinan di Negara-Negara yang akan terdampak kalau eskalasi terus berlanjut. Nah, contingency plan sudah selesai dengan semua backupnya sudah disiapkan,” pungkas Retno. (Stave)

Berita Terkait

Pecat Gus Miftah, JNF: Ngak Cukup Hanya Permintaan Maaf dan Teguran Saja
Hamas Indonesia Gelar Aksi Soroti Proyek Alat Intelijen Kejagung
Alvin Lim Minta Kapolri Usut Dugaan Modus Novie Jual Bayi ODGJ
Akademisi dan Parlemen Desak KPK Sidik Indikasi Korupsi di Kejagung
JNW: Setahun Kasus Naskah Akademik di Polda Metro Jaya Masih Senyap  
Alvin Lim Klarifikasi Soal Biaya Pengobatan Agus Salim Dibantu Konglomerat Aguan
Komisi III DPR Minta Jampisus Usut Dugaan Korupsi Alat Intelijen Kejagung
Gelagat Dugaan Persekongkolan Jahat Tender Alat Intelijen di Kejagung
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 5 Desember 2024 - 07:57 WIB

Pecat Gus Miftah, JNF: Ngak Cukup Hanya Permintaan Maaf dan Teguran Saja

Rabu, 4 Desember 2024 - 23:25 WIB

Hamas Indonesia Gelar Aksi Soroti Proyek Alat Intelijen Kejagung

Rabu, 4 Desember 2024 - 22:53 WIB

Alvin Lim Minta Kapolri Usut Dugaan Modus Novie Jual Bayi ODGJ

Rabu, 4 Desember 2024 - 09:50 WIB

JNW: Setahun Kasus Naskah Akademik di Polda Metro Jaya Masih Senyap  

Selasa, 3 Desember 2024 - 23:18 WIB

Alvin Lim Klarifikasi Soal Biaya Pengobatan Agus Salim Dibantu Konglomerat Aguan

Berita Terbaru

Foto: Jajaran Kejaksaan Tinggi Maluku

Berita Daerah

Tingkatkan Kinerja, Kejati Maluku Gelar Rakerda 2024

Rabu, 4 Des 2024 - 23:07 WIB

Foto: Walikota Tangerang, Arief Wismansyah, Founder LQ Indonesia Law Firm, Alvin Lim, SH, MH dan Pemilik Yayasan ODGJ, Pratiwi Noviyanthi.

Berita Utama

Alvin Lim Minta Kapolri Usut Dugaan Modus Novie Jual Bayi ODGJ

Rabu, 4 Des 2024 - 22:53 WIB

Foto: Kajari Kabupaten Bekasi, Dwi Astuti Beniyati, SH, MH (Tengah)

Seputar Bekasi

Kejari Kabupaten Bekasi Berperan Aktif Wujudkan Canangan Astacita

Rabu, 4 Des 2024 - 21:50 WIB