BERITA BEKASI – Proyek sumur resapan Dinas Bina Marga Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi akhirnya masuk jadi alat kampanye di media sosial (medsos) oleh salah satu bakal calon Walikota Bekasi 2024.
Meski dirasa genangan air akibat banjir di Kota Bekasi tersebut sampai sekarang masih belum berkurang dengan adanya 111 sumur resapan yang menelan anggaran untuk 28 titik sebesar Rp4,2 miliar.
Jika diamati sumur resapan yang dijadikan alat kampanye tersebut, berbeda dengan pembuatan sumur resapan yang dibuat DBMSDA Kota Bekasi yang lebih menyerupai sumur bor untuk rumahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Proyek tersebut sempat menjadi perhatian publik. Sebab, Rp4,2 miliar untuk 28 titik anggaran tahun 2023 itu dinilai terlalu mahal karena pertitik sumur resapan Rp200 juta dengan diameter yang sangat kecil.
Pasalnya, jika dibandingkan dengan proyek yang sama dengan spesifikasi sama yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta hanya memakan anggaran sebesar Rp12 juta pertitik.
Informasi terakhir, kabarnya proyek sumur resapan DBMSDA Kota Bekasi yang dimenangkan CV. Brilian Krisdatama (BK) tersebut diduga tengah dalam Penyidikan Polda Metro Jaya (PMJ).
Meski begitu, pada tahun 2024 DBMSDA Kota Bekasi saat masih dipimpin Sholikin kembali menganggarkan proyek sumur resapan tersebut senilai Rp1,8 miliar dengan kode RUP 46506577 yang dimenangkan PT. Intergo Buana Utama (IBU).
Namun, proyek sumur resapan tersebut hingga kini nampaknya tidak akan terserap mengingat proyek yang sama ditahun 2023 sebanyak 28 titik, disinyalir sedang ditangani Penegak Hukum.
Saat dikonfirmasi soal tindak lanjut proyek sumur resapan tahun 2024, Kepala Dinas DBMSDA Kota Bekasi yang baru mengatakan, Sholikin yakni, Aceng Solahudin menyatakan soal nasib proyek tersebut.
“Kayanya ngak kita lanjutkan (proyek sumur resapan),” pungkas Aceng singkat seraya enggan menjelaskan alasan tidak diserapnya proyek sumur resapan tersebut. (Dhendi)