BERITA BEKASI – Massa LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Distrik Kota Bekasi, menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (22/5/2024).
Mereka meminta keseriusan KPU mengusut ‘Plesiran’ anggota PPK, PPS dan salah satu oknum Komisioner KPU berinisial AES bersama Caleg pemenang Pemilu asal PSI Kota Bekasi, Tanti Herawati ke Pulau Dewata, Bali pada Sabtu 27 Mei 2024 lalu.
Kepada awak media, Sekretaris LSM GMBI Distrik Kota Bekasi, Asep Sukarya menegaskan, perjalanan yang dilakukan oleh peserta Pemilu bersama petugas Pemilu, sudah mencederai proses demokrasi di Kota Bekasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Euforia kemenangan Pemilu dinilai sudah menjebak oknum Komisioner KPU Kota Bekasi. Salah satu Caleg pemenang membiayai perjalanan hingga memberikan uang saku kepada PPK, PPS dan salah satu Komisioner KPU,” ungkapnya.
Oleh karena itu, lanjut Asep, Caleg pemenang Pemilu, Tanti Herawati yang juga sebagai Ketua DPD PSI Kota Bekasi dalam klarifikasinya sudah mengakui membelikan tiket pesawat PPK, PPS dan salah satu Komisioner KPU dalam rangka ulang tahun salah satu keluarganya.
“Itu sudah jelas-jelas suatu pelanggaran dimana memberikan gratifikasi kepada petugas baik PPK, PPS dan juga salah satu Komisioner KPU Kota Bekasi. Sekali lagi, kita minta persoalan ini ditangani secara serius,” ulasnya.
Pihaknya, tambah Asep, memberikan waktu kepada KPU Kota Bekasi untuk menindaklanjuti laporan yang masuk dari LSM GMBI Kota Bekasi dan akan kembali mendatangi KPU Kota Bekasi jika tidak ada perkembangan lebih lanjut.
“Jika itu suatu pelanggaran etik kita akan melanjutkan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu atau DKPP. Jika itu, termasuk tindak pidana maka akan kita laporkan ke Penegak Hukum,” pungkas Asep. (Indra)