BERITA JAKARTA – Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman, mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (27/4/2024) kemarin.
Kedatangan Boyamin ke lembaga anti rasuah itu adanya tudingan keterlibatannya terkait Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang menjerat Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono.
“Kedatangan saya ke KPK merupakan itikad baik dalam menindaklanjuti tudingan TPPU itu,” terang Boyamin ketika dihubungi Matafakta.com, Sabtu (27/4/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, sambung Boyamin, saat dikonfirmasi ke KPK, tidak ada penjadwalan pemeriksaan terhadap dirinya.
“Datang ke KPK itu minta diperiksa jadwal pemanggilan ternyata nggak ada. Jadi ketawa-ketawa saja. Saya sudah menunjukan itikad baik, tetapi nyatanya tidak ada jadwal pemeriksaan,” ulasnya.
Dijelaskan Boyamin, persoalan yang memang dulu sempat menyeret dirinya berstatus sebagai saksi pada 2021, tepatnya saat KPK masih dibawah kepemimpinan mantan Ketua KPK, Firli Bahuri.
“Kalau memang dirinya terlibat pada permasalahan tersebut, seharusnya sudah berstatus sebagai tersangka,” jelasnya.
Boyamin mengaku, meskipun kasus tersebut sudah terlalu jauh dia merasa sangat senang. Sebab, tuduhan yang menyebutkan keterlibatannya dalam TPPU merupakan bentuk koreksi terhadap dirinya agar lebih berhati-hati.
“Diperiksanya itu sudah lama, tetapi bahwa ada yang meng-aspirasi, saya senang-senang saja. Ini bentuk koreksi saya agar saya lebih hati-hati lagi,” imbuhnya.
“Kalau perlu saya kasih hadiah yang demo kemarin. Tetapi masalahnya saya tidak kenal. Kita tunggu bisa saja aspirasi itu ditindaklanjuti,” pungkas Boyamin menambahkan.
Sebelumnya, Aliansi Mahasiswa Pemerhati Korupsi Indonesia (AMPERA INDONESIA), menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung KPK pada Kamis 25 April 2024 siang.
Namun tudingan AMPERA INDONESIA itu langsung ditanggapi Boyamin Saiman dengan mendatangi markas antirasuah untuk diperiksa pada Jumat, 26 April 2024 sekitar Pukul 14.00 WIB.
“Hari Jumat kemarin saya mendatangi KPK untuk minta diperiksa atau tindakan lainnya sebagai tindak lanjut demo tersebut. Sekitar Pukul 14.00 WIB,” pungkasnya. (Indra)