BERITA BEKASI – Standar sumur resapan yang dikerjakan Dinas Bina Marga Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi menjadi pertanyaan. Pasalnya, diameter sumur resapan dengan pagu anggaran Rp4,5 miliar tersebut berbeda pada umumnya.
“Badan Standardisasi Nasional atau BSN Nomor 8 Tahun 2000 dapat dijadikan pedoman bagi perencana dan pelaksana dalam pembuatan sumur resapan,” kata Ketua Umum Lembaga Independen Anti Rasuah (LIAR), Nofal menanggapi Matafakta.com, Jumat (8/12/2023).
Menurut Nofal, standar ini memiliki referensi dari buku-buku hasil penelitian yang telah dikenal oleh banyak orang tentang hal-hal yang menyangkut sumber daya air dan sistem droc vase. Referensi itu kemudian disusun dengan format penulisan yang disesuaikan dengan aturan dari BSN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sumur resapan air hujan adalah sebuah bangunan yang dibuat untuk menyimpan air dengan teknik rekayasa yang memiliki standar tertentu. Standarnya sekitar 3 meter dengan diameter sekitar 1 meter,” terang Nofal.
Meski begitu, Nofal belum bisa berkomentar banyak terkait proyek 28 titik sumur resapan DBMSDA Kota Bekasi yang diameternya mirip sumur bor jetpam yang berbeda pada umunya sesuai standar BSN yang sudah ditetapkan terkait pembuatan sumur resapan.
“Ya, ngak tahu standar mana yang dipakai atau metodenya, sehingga berbeda pada umunya. Diameter segitu apa mampu atau maksimal nantinya dengan sudah mengeluarkan anggaran sebesar Rp4,5 miliar untuk 28 titik itu,” kata Nofal.
Dikatakan Nofal, fungsi sumur resapan yaitu sebagai tempat imbuhan air karena adanya injeksi air hujan ke dalam tanah. Hal itu sangat berguna apalagi saat hujan deras agar tidak ada air hujan yang menggenang dipermukaan atau bahkan banjir.
“Pada musim kemarau bermanfaat sebagai cadangan air. Sasaran lokasi sumur resapan adalah daerah peresapan air di kawasan perumahan, budidaya, industri, perkantoran, pertokoan serta infrastruktur umum lainnya,” jelasnya.
Nofal mengulas, bentuknya menyerupai sumur gali dengan kedalaman tertentu dengan tujuan pembuatannya untuk menampung air hujan. Air hujan tidak langsung mengalir ke saluran drainase atau sungai namun bisa diresap oleh bangunan sumur resapan.
“Jujur baru itu tahu sumur resapan berdiameter kecil seperti lubang pengeboran jetpam atau mungkin metode baru. Kayanya, standar SNI atau BSN ngak segitu ya semoga aja tidak sia-sia dengan anggaran Rp4,5 miliar itu agar betul-betul bisa bermanfaat,” pungkasnya. (Dhendi)