Deklarasi Relawan Prabu, Pengamat: Bukti Politik Indonesia Berbasis Figur

- Jurnalis

Senin, 21 Agustus 2023 - 11:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

FOTO: Pengamat IDD, Bambang Arianto

FOTO: Pengamat IDD, Bambang Arianto

BERITA JAKARTA – Deklarasi relawan Prabowo Budiman Bersatu (Prabu) di Semarang menegaskan bahwa politik Indonesia sangat berbasis figure. Hal itu, dikatakan, Pengamat politik Institute for Digital Democracy (IDD) Yogyakarta, Bambang Arianto.

“Pasalnya, Budiman Sujatmiko itu masih dikenal sebagai kader penting PDI Perjuangan. Tapi kenapa justru kepincut dengan figur dari partai lain? Inikan menarik dan semakin menegaskan bahwa politik di Indonesia itu sangat berbasis figure,” kata Bambang kepada Matafakta.com, Senin (21/8/2023).

Kalau untuk urusan mengapa Budiman mendukung Prabowo, menurut saya itu hak pribadi setiap warga negara ya. Partai politik juga tidak bisa melarang, apalagi kita. Tapi yang lucu itu kalau masih menjadi kader aktif di suatu partai tetapi justru mendeklarasikan figur lain.

“Memang sejatinya, Budiman Sudjatmiko harus mundur terlebih dahulu dari PDI Perjuangan dan kemudian mendukung figur politik dari partai lain. Tentu manuver Budiman ini tidak baik bagi masa depan pendidikan politik kewargaan,” ungkap Bambang.

Sebab, lanjut Bambang, marwah partai politik tidak lagi menjadi pemegang otoritas tertinggi. Padahal partai politik itu punya posisi tertinggi dan memiliki otoritas untuk mendisiplinkan kadernya agar bisa menjadi pemimpin sejati. Apalagi setiap partai memiliki AD ART yang harus disepakati bersama oleh kadernya.

Baca Juga :  Modus Proyek PL, Celah Oknum Petinggi Kejagung Untuk Korupsi

“Akan tetapi disisi lain, manuver Budiman Sudjatmiko yang mendirikan relawan Prabu cukup unik, sekaligus membuktikan bahwa nilai-nilai demokratisasi telah dibangun dengan baik, meskipun kita paham bahwa selama ini, Budiman dan Prabowo berseberangan dalam politik,” pungkas Bambang. (Indra)

Berita Terkait

Keterpilihan Pimpinan KPK Gambaran Buruk Independensi Penegakan Hukum
Publik Meragukan Proyek Intelijen Kejagung
Dugaan Proyek “Dagelan” Intelijen di Kejaksaan Agung
Modus Proyek PL, Celah Oknum Petinggi Kejagung Untuk Korupsi
Miris…!!!, Kantor Pemenang Tender Ratusan Miliar Kejagung Tak Punya Karyawan
Netralitas Pemerintah Pada Pilkada 2024 di Jawa Tengah
LQ: Jangan Jadikan Drs. Hijanto Fanardy Menjadi Pengemis Keadilan
Kantor Pemenang Tender Proyek Kejagung Senilai Rp199,6 Miliar Ngumpet
Berita ini 11 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 22 November 2024 - 08:33 WIB

Publik Meragukan Proyek Intelijen Kejagung

Kamis, 21 November 2024 - 09:55 WIB

Dugaan Proyek “Dagelan” Intelijen di Kejaksaan Agung

Rabu, 20 November 2024 - 08:16 WIB

Modus Proyek PL, Celah Oknum Petinggi Kejagung Untuk Korupsi

Selasa, 19 November 2024 - 08:03 WIB

Miris…!!!, Kantor Pemenang Tender Ratusan Miliar Kejagung Tak Punya Karyawan

Senin, 18 November 2024 - 18:12 WIB

Netralitas Pemerintah Pada Pilkada 2024 di Jawa Tengah

Berita Terbaru

Kejaksaan Negeri Blitar

Hukum

Kejari Blitar Terapkan Keadilan Restoratif

Jumat, 22 Nov 2024 - 21:04 WIB

Panwascam Karang Bahagia

Seputar Bekasi

Jelang 27 November, Panwascam Karang Bahagia Gelar Rakernis

Jumat, 22 Nov 2024 - 11:36 WIB