BERITA JAKARTA – Pengamat media sosial Institute for Digital Democracy (IDD) Yogyakarta, Bambang Arianto, menilai viralnya video yang dibuat oleh mahasiswa UNP bisa menjadi edukasi berharga bagi para generasi internet di seluruh Indonesia.
Dikatakan Bambang, sebelumnya kita ketahui beredar konten video yang dibuat para mahasiswa yang tengah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Padang (UNP), tapi terkesan merendahkan Desa KKN setempat.
“Meskipun para mahasiswa ini tujuan awalnya ingin bercanda, tapi pemilihan frasa sangat merendahkan Desa dan terkesan menyerang pihak lain. Tentulah konten seperti ini bisa memancing emosi warganet yang membaca dan melihatnya,” kata Bambang menanggapi Matafakta.com, Sabtu (1/7/2023).
Menurut Bambang, sebenarnya kasus seperti ini tidak hanya terjadi sekali dua kali saja, tapi seringkali terjadi dan memang rerata pada generasi internet. Artinya, ini bisa dijadikan pembelajaran dan edukasi bagi generasi internet untuk lebih berhati-hati lagi dalam membuat konten media sosial.
“Selain itu, para pemangku kepentingan terutama Kampus harus dapat melihat fenomena ini sebagai momentum untuk dapat memperbanyak program penguatan literasi digital, terutama membangun etika dan budaya digital,” ujarnya.
Akan lebih baik lagi, ciptakan program penguatan literasi digital yang lebih kreatif, sehingga generasi internet tidak jenuh mengikutinya, dan bukan hanya sekedar kegiatan webinar online yang justru membuat generasi internet kian jenuh.
“Perlu disadari bahwa budaya digital di Indonesia itu masih rendah, sekitar 3,5 dari skala 1-5. Artinya ini pekerjaan rumah kita semua, terutama yang aktif dalam dunia digital agar berkolaborasi membangun etika dan budaya digital sesuai dengan karakter ke-Indonesia-an,” pungkas Bambang. (Indra)