BERITA JAKARTA – Sebelumnya Prof. Denny Indrayana memunculkan narasi negative yang dibangunnya melalui media sosial bahwa Mahkamah Konstitusi (MK) sudah memutuskan sistem Pemilu 2024 dengan proporsional tertutup.
“Padahal, uji materi masih berlangsung dan belum diputuskan Hakim MK. Sementara Denny sudah menjastifikasi Hakim MK dengan dalih mendapatkan bocoran informasi,” terang Sekjen Aliansi Masyarakat dan Pemuda Nusantara Merah Putih (AMPUH), Heru Purwoko kepada Matafakta.com, Kamis (15/6/2023).
Sekarang, kata Heru, Mantan Wakil Menteri Hukum dan Ham (Wamenkumham) itu kembali menyerang dari kejauhan masih di Ibu Kota Melbourne yakni, kota terpadat kedua di Australia dengan memunculkan narasi Moeldokogate & Watergate, terkait sengketa Partai Demokrat (PD).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kuat dugaan, narasi-narasi negatif yang dibangun Denny seperti menyoal Uji Materi Pemilu di MK dan Moeldokogate & Watergate, tak lepas dari kepentingan politik Denny yang kita ketahui tengah dalam proses daftar Caleg DPR RI dari Partai Demokrat,” sindir Heru.
Dikatakan Heru, narasi Moeldokogate yang dibandingkan dengan Watergate istilah yang digunakan untuk menggambarkan serangkaian Skandal Politik yang terjadi di Amerika Serikat (AS) berkaitan dengan pengunduran diri Presiden Richard Nixon hingga terjadi krisis Konstitusi sempat menghebohkan pada tahun 1970.
“Dalam narasi Moeldokogate & Watergate yang dihembuskan Denny Indrayana buntut-buntutnya pemakzulan Jokowi. Presiden Jokowi ngak perlu dimakzulkan sebentar lagi sudah habis massanya di 2024. Jadi Denny tak perlu repot-repot bernarasi,” sindir Heru.
Dikatakan Heru, apa yang sedang dibangun Denny Indrayana dari kejauhan di Melbourne, Australia, perlu menjadi perhatian Polri terlebih lagi menjelang Pemilu 2024 yang berpotensi tidak baik yang dapat menimbulkan kekacauan dan perpecahan buntutnya akan berdampak ke masyarakat.
“Dilanda Covid-19 kemaren aja masyarakat sudah susah. Nah, sekarang masyarakat harus kembali merasakan dampak dari konflik politik yang bisa terjadi jika narasi-narasi negatif ini terus dibiarkan dan berkembang. Sebagai Akademisi Denny harusnya paham itu,” jelasnya.
Selanjut, sambung Heru, tidak menutup kemungkinan jika dibiarkan, Denny Indrayana akan kembali memunculkan narasa-narasi negatif lainnya selain soal Uji Materi UU Pemilu yang tengah berproses di MK dan sindiran Moeldokogate & Watergate berbau pemakzulan Presiden Jokowi.
“Kita, AMPUH terlepas dari soal Moeldokogate & Watergate dan buktinya MK sudah memutuskan Pemilu 2024 coblos Caleg. Artinya, sistem terbuka, bukan tertutup jelas apa yang dituduhkan Denny adalah Hoax dan bisa di kenakan UU ITE. Jadi kapan laporan polisi itu diproses,” pungkas Heru. (Indra)