BERITA BEKASI – Warga sekitar PT. De Heus Indonesia (DHI) Jalan Narogong Pangkalan V, Bantargebang, Kota Bekasi, khususnya warga Curug Paringi yang keluhannya, tidak mendapatkan respon dari Pemerintah setempat.
“Mana katanya ada yang mau sidak soal saluran pembuangan limbah perusahaan yang memproduksi pakan ternak itu,” kata seorang ibu yang biasa disapa mama Padlan kepada Matafakta.com, Selasa (13/6/2023).
Sebab, sambung mama Padlan, sampai sekarang tidak ada perubahan, reaksi maupun adanya rencana mengubah saluran pembuangan limbahnya dengan model tertutup seperti gorong-gorong besar dan tidak masih terbuka seperti sekarang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Biar sudah sempat tiga kali jebol ya masih model tambal-tambal begitu aja. Uap-nya kemana-mana karena model kaya drainase warga tanpa tutup atas begitu. Gimana, kita sudah teriak diacuhkan aja,” sindirnya.
Kami. Lanjut mama Padlan, adalah masyarakat awam, tidak tahu harus mengadu kemana hanya bisa bersuara kepada media berharap bisa di dengar Pemerintah setempat dan Dinas terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Bekasi.
“Gimana ini, kok kita merasa ngak punya Pemerintah. Sudah sebulan kami menunggu ngak ada reaksi. Plt Walikotanya keliatannya sibuk, tapi ngak sampe kesini perhatiannya,” tandasnya.
Sebelumnya, bu Haji sapaan akrab warga RT01/RW06, Curug Parigi mengeluhkan, karena limbah pabrik PT. De Heus Indonesia sempat tiga kali jebol dan lari ke saluran air warga yang menimbulkan uap seperti asap yang menimbulkan bau tak sedap.
“Lumayan deras, sehingga menimbulkan uap seperti asap yang baunya sangat menyengat dan menganggu warga sekitar. Terlebih lagi, selokan pemukiman warga yang kurang sefty, sehingga membuat keadaan warga kurang nyaman,” pungkasnya. (Indra)