BERITA BEKASI – Dampak pencemaran lingkungan Kali Cilemahabang yang berlokasi di Desa Waluya, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, ternyata bukan hanya sekedar isapan jempol belaka.
“Kondisinya memprihatinkan. Kita sudah investigasi, itu air kalinya sudah berwarna hitam pekat dan mengeluarkan bau yang sangat menyengat,” kata Ketua LSM PENJARA, JM. Hendro kepada Matafakta.com, Senin (5/6/2023).
Selain itu, lanjut Hendro, disepanjang tanggulnya banyak berdiri banguna liar (bangle) yang berjejer tumpukan palet yang mengambarkan tidak adanya pengawasan dari Pemerintah Daerah yakni, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ironis ya, itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi yang saat ini dijabat Doni Sirait kemana?. Lalu, bagaimana dengan tugas dan tanggungjawabnya selaku pimpinan LH Kabupaten Bekasi,” tegas Hendro.
Padahal, kata Hendro, Doni Sirait (DS) memiliki pengalaman sebagai mantan Kepala Bidang (Kabid) di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi. Sosok DS sendiri seringkali meletup-letup menjelaskan pengetahuan dan keilmuannya kepada siapapun saat bertemu.
“Tapi, sayang semua itu tidak berbanding lurus dengan kinerjanya dalam hal menyelesaikan persoalan sampah dan pencemaran. DS bisa dikatakan cuma banyak ngomong, tapi sedikit kerja,” sindir Hendro.
Hendro pun mempertanyakan dimana letak kompetensi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi? apakah sudah tidak lagi peduli terhadap pencemaran Kali Cilemahabang dan masyarakat Kabupaten Bekasi?.
“Buat apa Kepala Dinas Lingkungan Hidup di definitifkan kalau hanya tebar pesona dan tidak mampu menyelesaikan permasalahan sampah dan pencemaran lingkungan di Kabupaten Bekasi,” ulas Hendro.
Dikatakan Hendro, kalau merasa jadi pejabat definitif seharusnya sejak dilantik DS langsung berlari kencang untuk bekerja keras tidak harus menunggu ada pengaduan masyarakat apalagi menunggu berita viral.
“Kalau pola kerja seperti ini, bagi saya selaku sosial kontrol menilai DS belum layak menjadi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi,” imbuhnya.
Diungkapkan Hendro, sudah berkali kali Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi berganti tidak ada satupun pejabatnya mampu dan berhasil menyelesaikan permasalahan sampah dan pencemaran Sungai.
“Apa tidak malu kinerja Kepala Dinas seperti itu. Meski DS baru menjabat seumur jagung, tapi DS bukan orang baru di LH. Terlebih lagi pencemaran Kali Cilemahabang sudah berlangsung cukup lama,” pungkas Hendro. (Mul)