Dikunjungi Dubes AS, Pengamat: Bukti PKS Aktor Demokrasi di Indonesia

- Jurnalis

Senin, 20 Februari 2023 - 01:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Bambang Arianto

Foto: Bambang Arianto

BERITA JAKARTA – Pengamat politik Institute for Digital Democracy (IDD) Yogyakarta, Bambang Arianto menilai kunjungan Duta Besar Amerika Serikat (Dubes AS), Sung Y Kim pada Rabu 15 Februari 2023, ke Markas Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bisa menjadi pertanda bahwa PKS salah satu aktor utama demokrasi di Indonesia.

“Saya kira kunjungan tersebut menegaskan bahwa PKS memiliki power yang cukup kuat dalam konteks Partai politik di Indonesia. Apalagi PKS itukan simbol dari kelompok Islam modern di Indonesia,” kata Bambang kepada Matafakta.com, Senin (20/2/2023).

Baca Juga :  Kejati Kalbar Kasasi Vonis Bebas Kasus Tambang WNA Asal China

Selain itu, sambung Bambang, PKS selama ini dikenal sebagai salah satu Partai kader dan konsisten dibarisan oposisi. Sehingga banyak gebrakan PKS yang telah memberikan kontribusi nyata bagi pelembagaan demokrasi di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kendati demikian, lanjut Bambang, terkait isu-isu intoleransi, kebebasan sipil, perlindungan HAM, hingga kelompok marginal memang PKS tidak banyak berkontribusi nyata. Sehingga sangat tepat bila Dubes Amerika Serikat ingin membangun jejaring terkait HAM dan Demokrasi dengan PKS.

Baca Juga :  Cegah Tuntutan Pidana "Ringan", Jampidum Kejagung Pantau Sidang

Kerjasama tersebut, tambah Bambang, setidaknya dapat mendorong PKS untuk banyak ikut terlibat memperkuat pelembagaan HAM dan demokrasi di Indonesia terutama isu-isu intoleransi di Indonesia.

“Sebab, jelang Pemilu 2024 tentu isu intoleransi, politik identitas akan semakin meningkat dan disinilah peran PKS harus dapat berkontribusi untuk menekan terjadinya pembelahan sosial di Indonesia,” pungkas Bambang. (Sofyan)

Berita Terkait

Pengusaha Tommy Uno Gelar Resepsi Pernikahan Putrinya Silvia Valentina Uno
Kejati Kalbar Kasasi Vonis Bebas Kasus Tambang WNA Asal China
Laporan Ditolak, LQ Indonesia Law Firm: Apa Gunanya Komisi Yudisial
Kejagung-Komjak Sepakat Optimalkan Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Rakernas Kejaksaan 2025 Rekomendasikan 8 Program Kerja Prioritas
Jaksa Agung Tutup Rakernas Kejaksaan RI
Soal Saldo e-Money, KOPAJA Minta APH Audit TransJakarta
Sidang Korupsi DJKA Muncul Galangan Dana Dukungan Pilpres 2019   
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 18 Januari 2025 - 18:30 WIB

Pengusaha Tommy Uno Gelar Resepsi Pernikahan Putrinya Silvia Valentina Uno

Sabtu, 18 Januari 2025 - 17:52 WIB

Kejati Kalbar Kasasi Vonis Bebas Kasus Tambang WNA Asal China

Jumat, 17 Januari 2025 - 19:39 WIB

Laporan Ditolak, LQ Indonesia Law Firm: Apa Gunanya Komisi Yudisial

Kamis, 16 Januari 2025 - 22:39 WIB

Kejagung-Komjak Sepakat Optimalkan Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

Kamis, 16 Januari 2025 - 22:27 WIB

Rakernas Kejaksaan 2025 Rekomendasikan 8 Program Kerja Prioritas

Berita Terbaru

Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar

Berita Utama

Kejati Kalbar Kasasi Vonis Bebas Kasus Tambang WNA Asal China

Sabtu, 18 Jan 2025 - 17:52 WIB

Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman

Megapolitan

Tilang Elektronik Bakal Dikirim ke WhatsApp, Begini Penjelasannya

Jumat, 17 Jan 2025 - 20:54 WIB

LQ Indonesia Law Firm

Berita Utama

Laporan Ditolak, LQ Indonesia Law Firm: Apa Gunanya Komisi Yudisial

Jumat, 17 Jan 2025 - 19:39 WIB