BERITA JABAR – Sebanyak 725 Anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) diamankan kepolisian buntut dari kericuhan aksi demo yang terjadi di depan Mapolda Jabar, Kamis (27/1/2022) kemarin.
Dalam aksinya, LSM GMBI menuntut Kapolda Jawa Barat untuk menangkap otak pelaku insiden pengeroyokan secara brutal terhadap salah satu Anggota LSM GMBI di depan Mall Resinda Park, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, Rabu 24 November 2021 lalu.
Selain mengamankan ratusan Anggota LSM GMBI yang terlibat kericuhan petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti diantaranya sajam, batu, baju LSM GMBI, pintu pagar yang rusak dan barang bukti lainnya dilokasi kejadian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepada awak media, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan hingga pukul 18.00 WIB, ratusan Anggota LSM GMBI masih diamankan di halaman upacara Mapolda Jabar untuk dimintai keterangan sekaligus didata identitasnya serta dilakukan test Swab.
“Ratusan Anggota LSM GMBI yang masih diamankan di Mapolda Jabar tersebut selain datang dari sejumlah daerah di Jabar, ada juga yang datang dari Cilacap dan Pekalongan Jateng,” terangnya.
Hasil pendataan, sambung Ibrahim, dari 725 Anggota LSM GMBI tersebut, 301 bertato, 24 residivis dan 16 positif mengkomsumsi narkoba. Saat aksi demo di Mapolda Jabar, mereka anarkis dengan merusak sejumlah fasilitas umum
“725 Anggota LSM GMBI yang masih diamankan tersebut akan diperiksa secara intensif sejauh mana keterlibatannya sesuai hasil pemeriksaan dan barang bukti. Sekarang, masih dilakukan pemeriksaan,” pungkasnya.
Sebelumnya, massa aksi LSM GMBI menuntut Kapolda Jawa Barat Jendral Suntana dan Kapolres Karawang, Aldi Subartono mundur dari jabatannya jika tidak bisa menyelesaikan kasus pengeroyokan terhadap salah satu Anggota LSM GMBI hingga tewas.
Dua bulan sejak peristiwa pengeroyokan Achmad Sudir, Koordiv Pengamanan Distrik Rembang LSM GMBI yang dihujami senjata tumpul dan senjata tajam oleh ratusan massa berseragam Ormas GMPI Karawang yang hingga kini belum tuntas, karena otak pelakunya masih berkeliaran.
LSM GMBI mengingatkan Kapolda Jawa Barat bahwa video pengeroyokan atau pembantaian terhadap salah satu Anggota LSM GMBI asal Rembang yang sudah viral di media sosial tersebut adalah bukti untuk polisi melakukan tindakan dan mengusut sampai tuntas hingga ke otak pelaku dalam kejadian tragis tersebut. (Indra)