Banyak Kepala Daerah Terjerat Korupsi Bukti Tingginya Pembiayaan Politik

- Jurnalis

Selasa, 31 Agustus 2021 - 18:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengamat Politik IDD: Bambang Arianto

Pengamat Politik IDD: Bambang Arianto

BERITA JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap 10 orang di Kabupaten Probolinggo pada Senin (30/8/2021).

Dalam OTT tersebut, KPK telah mengamankan Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari dan suaminya, Hasan Aminuddin.

Keduanya, sambung Bambang, diduga terlibat dalam praktik suap terkait jual beli jabatan di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo pada 2019.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pengamat politik Institute for Digital Democracy (IDD) Bambang Arianto, turut berkomentar terkait banyaknya kepala daerah yang terjerat praktik korupsi suap.

Menurut Bambang, fenomena ini kian membuktikan bahwa kerasnya lingkaran pembiayaan politik menjadi faktor penyebab Kepala Daerah untuk mengejar pundi-pundi dari dana non budjeter.

“Padahal hingga saat ini sistem deteksi dini antifraud di sistem Pemerintah Daerah kian membaik,” katanya.

Lingkaran pembiayaan politik terbagi atas pra kontestasi maupun pasca kontestasi politik. Pra kontestasi biasanya sudah ada kontrak dari sponsor-sponsor yang mendukung pencalonan Kepala Daerah untuk ikut menjadi donatur.

“Sehingga, nanti ketika terpilih tentulah para donatur ini akan meminta jatah untuk berbagai proyek,” ungkapnya.

Sedangkan pasca kontestasi, banyak Kepala Daerah yang berupaya mempertahankan dinastinya agar tetap berkuasa. Salah satunya dengan memperluas jejaring dukungan hingga memperbaiki pencitraan diri.

“Tentulah lingkaran pembiayaan politik ini membutuhkan dana yang tidak sedikit. Sehingga pada akhirnya ini menjadi salah satu faktor penekan (pressure) yang membuat banyak Kepala Daerah harus terjerembab dalam lingkaran korupsi politik,” pungkasnya. (Indra)

Berita Terkait

Setelah Pemilu 2024 Apakah Akan Banyak Caleg Yang Masuk Rumah Sakit Jiwa?
Didukung 7 RT, Ketua RW024 Perum VGH Sahid Sutomo Lanjut Genapi 5 Tahun
Pengawasan Model Kerjasama Komisi Yudisial, Kepolisian dan KPK
Wow…!!!, Setahun Penyidikan di Kejati DKI Belum Ada Tersangka Korupsi?
Pesta Narkoba, Kepala UPTD Pajak dan Retrebusi Kota Bekasi Diciduk Polisi
Sampai Bubar, Pemain Persipasi Kota Bekasi TC Lembang Belum Terima Transport
Pakar Hukum Dorong Kasus Bos Kalpataru Sawit Plantation Terapkan Pasal TPPU
HDCI Berikan Bantuan Korban Erupsi Gunung Semeru
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 14 Desember 2023 - 15:31 WIB

Setelah Pemilu 2024 Apakah Akan Banyak Caleg Yang Masuk Rumah Sakit Jiwa?

Senin, 9 Oktober 2023 - 16:10 WIB

Didukung 7 RT, Ketua RW024 Perum VGH Sahid Sutomo Lanjut Genapi 5 Tahun

Minggu, 6 Agustus 2023 - 13:49 WIB

Pengawasan Model Kerjasama Komisi Yudisial, Kepolisian dan KPK

Senin, 17 April 2023 - 21:30 WIB

Wow…!!!, Setahun Penyidikan di Kejati DKI Belum Ada Tersangka Korupsi?

Senin, 17 April 2023 - 15:13 WIB

Pesta Narkoba, Kepala UPTD Pajak dan Retrebusi Kota Bekasi Diciduk Polisi

Berita Terbaru

Panwascam Karang Bahagia

Seputar Bekasi

Jelang 27 November, Panwascam Karang Bahagia Gelar Rakernis

Jumat, 22 Nov 2024 - 11:36 WIB

Foto: Gedung Kejaksaan Agung RI

Berita Utama

Publik Meragukan Proyek Intelijen Kejagung

Jumat, 22 Nov 2024 - 08:33 WIB