BERITA BEKASI – Ketua Distrik LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Zakaria atau biasa disapa Abah Jaka menuding dua Media Muaraenimonline.com dan Media Online Indosiber.id ngawur dalam membuat sebuah judul berita, sehingga merusak nama baik, khususnya LSM GMBI Distrik Kota Bekasi, Jawa Barat.
“Dalam badan berita benar GMIB, tapi justru di judul berita itu tertulis GMBI yang lebih dulu dibaca orang. Dan itu, sangat merusak dan menganggu LSM GMBI jelas saya tidak terima,” tegas Abah Jaka kepada Matafakta.com, Rabu (25/8/2021).
Terlebih lagi, sambung Abah Jaka, pemberitaan itu menyoal kembali dugaan ijazah palsu Rahmat Effendi selaku Walikota Bekasi yang sudah bertahun-tahun berulang jadi gorengan yang diduga diotaki kelompok-kelompok tertentu yang punya kepentingan di Pemerintah Kota Bekasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kalian punya kepentingan silahkan aja, tapi jangan nama Lembaga orang ikut dirusak. Gimana isi beritanya mau benar kalau buat judul berita aja salah. Artinya tidak professional dan kualitas. Intinya, jika tidak meminta maaf datang ke LSM GMBI dan melakukan klarifikasi saya akan laporkan,” tandasnya.
Hal senada juga dikatakan, Wakil Ketua LSM GMBI Kota Bekasi, Delvin Chaniaggo menegaskan, bahwa pihaknya tidak menerima kelalaian dua media online yang merusak nama lembaganya. Sebab, LSM GMBI Distrik Kota Bekasi, tidak terlibat dalam urusan dugaan ijazah palsu Walikota Bekasi.
“Dugaan ijazah Walikota Bekasi yang terus digoreng-goreng sekelompok orang setiap tahun itu, sudah diperiksa di Kasubdit Dokumen dan Politik (Dokpol), Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri tahun 2015 silam,” jelasnya.
Dalam keterangan Kasubdit Dokpol, Kombes Pol Rudi Setiawan mengatakan, bahwa kasus tersebut tidak bisa diproses, karena ternyata belum menemukan tindak pidana. Begitu juga dengan tuduhan ijazah S1-nya Walikota Bekasi yang diduga palsu.
“Pihak Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Bagasasi tempat Rahmat Effendi mengenyam pendidikan juga menyatakan, bahwa Rahmat dinyatakan lulus menjadi Sarjana. Jadi apalagi yang dipersoalankan. Makanya, ikuti dong perkembangan, bukan kami memihak,” sindir Delvin.
Untuk itu, tambah Delvin, pihaknya mendesak kedua media online tersebut, segera membuat klarifikasi, karena sudah merusak nama baik lembaga kami LSM GMBI khususnya di Kota Bekasi. Jika tidak kami akan akan lanjutkan dengan melaporkan kedua media online tersebut.
“Bukan masalah cuma salah di judul, tapi justru di judul berita itu yang lebih dulu dibaca orang banyak. Sementara, isi berita belum tentu dibaca orang, tapi judul berita sudah kebaca. Segera klarifikasi itu,” pungkas Delvin. (Edo)
Salah satu Link Berita:
http://www.muaraenimonline.com/gmbi-tuntut-penjelasan-penggunaan-ijazah-palsu-oleh-walikota-bekasi.html