BERITA ASEAN – Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) di Kyiv Ukraina, Prof. Dr. Yuddy Chrisnandi menyatakan optimistis hubungan negara-negara yang tergabung dalam Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) dengan Ukraina ke depan akan semakin baik.
Siaran pers yang diterima dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kyiv, Senin 9 Agustus 2021 menyebutkan, Dubes Yuddy Chrisnandi mengemukakan keterangan tersebut dalam pidatonya pada ASEAN Day 2021 yang dirayakan di Kyiv Ukraina pada 8 Agustus 2021.
Pada peringatan ulang tahun ASEAN ke-54 itu, KBRI di Kyiv menjadi Tuan Rumah penyelenggaraan ASEAN Day 2021 yang dihadiri para Kepala Perwakilan Negara-negara ASEAN di Kyiv Ukraina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
ASEAN Day 2021 itu, menjadi lebih istimewa dari biasanya karena dihadiri Wakil Menlu Ukraina, Yevhenii Yenin dan sejumlah pejabat tinggi Kemlu Ukraina, termasuk Direktur Jenderal Asia Pasifik Yevhen Pikalov dan Dubes yang ditunjuk Pemerintah Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin.
Selain itu, hadir pula Prof. Valerii Kopiika, Direktur Institute of International Relations (IIR) Universitas Taras Shevchenko yang menjadi mitra Kemlu Ukraina dan perwakilan Negara-Negara ASEAN dalam pembentukan ASEAN Study Center (Pusat Studi ASEAN) di Ukraina.
Dubes Yuddy Chrisnandi lebih lanjut menyatakan, hubungan dan kerjasama Negara-Negara ASEAN dengan Ukraina ke depan akan semakin kuat dan saling menguntungkan.
Dia merujuk pada pertemuan Dubes Negara-Negara ASEAN di Kyiv dengan Menlu Ukraina, Dmytro Kuleba tahun lalu, dimana disepakati perlunya peningkatan kerjasama diberbagai bidang.
Kerjasama dimaksud termasuk peningkatan total perdagangan sampai 5 miliar dolar AS dalam empat tahun ke depan, peningkatan kunjungan antar level pejabat tinggi, dan kerjasama pendidikan dan budaya serta wacana pembentukan Pusat Studi ASEAN.
Dubes RI untuk Ukraina juga menyatakan bahwa kerjasama ekonomi merupakan prioritas dan meyakini target 5 miliar dolar AS untuk total perdagangan ASEAN-Ukraina akan tercapai mengingat total perdagangan Indonesia-Ukraina pada tahun 2020 saja mencapai 1,18 miliar dolar AS.
Selain itu, dia menyoroti inisiatif pembentukan Pusat Studi ASEAN yang rencananya akan diresmikan di Universitas Taras Shevchenko pada September 2021. Diharapkan kehadiran pusat studi tersebut akan memperkuat hubungan ASEAN, tidak hanya pada level Pemerintah, tapi juga pada “people to people contact”.
Sebelumnya, Dubes RI untuk Ukraina menjelaskan proses perjalanan dan perkembangan ASEAN sejak berdirinya hingga kini yang menjadi organisasi regional berpengaruh dengan kekuatan ekonomi dan GDP gabungan mencapai sekitar 3 triliun dollar AS.
Sementara itu, Wakil Menlu Ukraina Yevhenii Yenin dalam sambutan balasannya menyatakan bahwa Ukraina memandang penting Negara-Negara ASEAN. Wamenlu Yenin menegaskan komitmen Pemerintah Ukraina untuk memperkuat hubungan dengan ASEAN diberbagai bidang, termasuk memastikan berdirinya ASEAN Study Center pada September 2021.
Pasca upacara, para tamu diundang untuk menuliskan ucapan selamat atas Hari Jadi ASEAN di papan ucapan. Acara ASEAN Day kemudian ditutup dengan ramah tamah yang menyajikan kekayaan kuliner Negara-Negara ASEAN yang ada di Kyiv, antara lain mie goreng, sate dan martabak dari Indonesia, roti jala dan kari dari Malaysia dan aneka spring roll dari Vietnam. (Aat)