BERITA BEKASI – Ketua Badan Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (BPPK-RI), Jhonson Purban mengaku bingung perhitungan anggaran proyek pembangunan WC yang diprakarsai Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, senilai Rp200 juta perunit.
“Bingung juga saya perhitungannya gimana kalau anggaran buat WC hanya seukuran 3,50 m x 3,60 m itu sebesar Rp200 juta,” kata Jhonson menanggapi Matafakta.com, Kamis (10/12/2020).
Apalagi, sambung jhonson bangunanya menggunakan hebel. Sementara, dia pernah mengetahui bahwa mitranya sebagai pemain property membangun rumah seukuran 6 m x 11 m borongan berikut material hebel ngak lebih dari 100 juta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ya, saya memang ngak ahli dalam bangunan, tapi setidaknya kita bisa bertanya kepada yang memang bidangnya. Tapi, kalau hanya bangun WC dianggarkan Rp200 juta perunit bingung juga. MCK aja masih kemahalan,” sindir Jhonson.
Dikatakan Jhonson, program pembangunan penunjang gedung pendidikan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi melalui Dinas Cipta Karya dan Tata Ruangnya perlu diapresiasi, tapi juga harus diperhitungkan, karena masih banyak bidang-bidang lain yang membutuhkan anggaran.
“Kita apresiasi program yang pro masyarakat, tapi ingat asal jangan ada niat lain dibalik itu. Terlebih lagi mark-up, sehingga merugikan keuangan negara dalam hal ini APBD,” pesannya.
Untuk itu, lanjut Jhonson, dia mendesak lembaga hukum setempat seperti Kejaksaan atau Kepolisian untuk melakukan pemeriksaan terhadap proyek tersebut mengingat anggarannya cukup fantastis dan sudah menjadi sorotan public.
“Jumlahnya kan luar biasa itu sebanyak 488 WC yang akan dibangun dengan nilai anggaran seluruhnya sebesar Rp98 miliar,” tandasnya.
Sebelumnya, LSM Solidaritas Transfaransi Intelektual Pemerhati Indonesia (Sniper) Indonesia, tengah menyoroti program sarana penunjang pendidikan dari Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bekasi 2020, terkait proyek 488 WC disetiap sekolah dengan nilai anggaran Rp98 miliar.
Dalam investigasinya, LSM Sniper sudah mendapatkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), Detail Engineering Design (DED) atau Rencana Gambar Kerja dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) serta dokumen pelaksanaan pembangunan WC tersebut.
Ketua Umum LSM Sniper, Gunawan, mengatakan, untuk membangun sebuah WC mewah sekalipun yang mencapai anggaran Rp200 jutaan perunit adalah harga yang tidak masuk akal kalau dihitung berdasarkan harga satuan barang.
“Bayangkan, kloset jongkok setara Toto dihargakan sebesar Rp838.900 per buah, bahkan untuk Urinoir setara Toto dihargakan sebesar Rp3.388.300 perbuah, termasuk harga satuan lainnya juga fantastis,” pungkas Gunawan. (Indra/Mul)