BERITA JAKARTA – Banyak sederetan komentar-komentar negatif dan cuitan tak pantas dari pihak-pihak tertentu dalam melakukan penyambutan Habib Rizieq Shihab (HRS) di Bandara Soetta pada tanggal 10 November 2020 yang terkesan dibesar-besarkan untuk maksud dan tujuan tertentu.
Beragam komentar ‘ngenyek’ alias ‘nyinyir’ itu mencoba membandingkan penyambutan HRS yang katanya membludak dan tidak mungkin terjadi kepada seorang Presiden Jokowi.
“Maaf ya, saya pribadi tak sempat pantau, karena adanya kegiatan terkait memperingati hari pahlawan 10 November yang jauh lebih bermakna untuk di celebrasi dari pada memantau kepulangan HRS,” sindir Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (LAKSAMANA), Samuel F. Silaen ketika berbincang dengan Matafakta.com, Jumat (13/11/2020).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Silaen, komentar yang membandingkan penyambutan HRS, bahwa Presiden Jokowi tidak akan disambut begitu banyak pendukung seperti HRS.
“Aneh juga ya gaess, secara Jokowi sudah melewati fase-fase yang terberat dalam hidup sebagai pemimpin yang beranjak dari bawah memulai karier politik dari Walikota, Gubernur sampai Presiden, itu anda tahu berapa juta pendukungnya?,” kata Silaen.
“Anda tahu berapa jumlah pemilih Jokowi sewaktu memenangkan kontestasi politik Pilpres?. Tak usah bahas Gubernur deh. Apakah sebanding dengan jumlah penyambutan HRS itu?,” sambung Silaen lagi sambil tersenyum.
Jujur saja, lanjut Silaen, HRS itu belum pernah menjadi eksekutif misalnya Bupati atau Walikota atau Gubernur, coba deh HRS suruh maju di dalam kontestasi politik Pilkada. Kalau Pilpres tak jamin 1000 persen terpilih, sori ya bukan mendahului Tuhan Maha Kuasa.
“Jadi baru disambut pendukung segitu aja sudah jadi manusia pendukung yang ‘pongah’ dan sombong. Kalau soal HRS disambut begituan tak perlu membandingkan terlalu jauh kali antara langit dan bumi. Emang siapa itu HRS? Manusia yang sudah pernah masuk bui tahun 2003. Sedangkan Jokowi bukan mantan narapidana, begitu kata kasarnya,” kritik Silaen.
Kalau jadi buzzea-Rp, tambah Silaen, pendukung HRS jangan terlalu berlebihan lah, tak pantas! Hargailah Jokowi sampai saat ini masih Kepala Negara yang terpilih atas kehendak rakyat. Jadi soal sambut- menyambut oleh pendukung dan lain- lain bukan sesuatu buruk atau baik. Biasalah kawan!.
“Toh Presiden Jokowi tak merasa terganggu oleh kedatangan Rizieq kembali ke Indonesia, beliau tetap seperti biasa menjalankan tugas sebagai Kepala Pemerintahan yang penting HRS tak melakukan perbuatan melanggar hukum. Kalau itu yang terjadi maka akan berurusan dengan Penegak Hukum,” pungkas Silaen. (Indra)